Network
Al mengatakan, Andin harus mendampingi dirinya sebagai istrinya. Mendengar itu, Andin pun mengatakan kalau hatinya sangat sakit mendengar Al mengatakan ke orang lain tak mencintai Andin.
Menurut Andin, ia masih bisa menerima walaupun Al berkali-kali mengatakan pada dirinya tak mencintainya. Tapi, Al mengatakan itu pada Michelle, ia sangat sakit hati. Andin pun menangis menutup telepon dari Al.
Mendengar perkataan Andin, hati Al ikut sedih. Ia merasa hancur dan bersalah. Dalam hatinya, ia meminta maaf pada Andin yang telah terus-terusan menyakiti Andi.
Di rumah Papanya, Andin dinasihati oleh Mamanya agar tak pantang menyerah kalau ada perempuan lain. Andin, harus menunjukkan kalau ia istri yang sah secara agama dan hukum. Jadi, tak boleh mengalah dengan pelakor. Andin pun, menangis memeluk mamanya.
Al memaksa, untuk pulang pada dokter. Walaupun, kondisinya masih belum stabil. Al ingin ke rumah Papa Andin untuk menjemput Andin. Tapi, di jalan Mirna menelepon memberitahukan Reyna sakit panas.
Baca Juga: Cara Daftar BLT UMKM Rp 2,4 Juta, Pakai KTP Cek Online Banpres BPUM di eform.bri.co.id/bpum
Al pun, tak jadi ke rumah Andin. Ia, meminta Rendi langsung pulang ke rumah. Setelah menengok Reyna, Al lalu menjemput Andin ke rumah Papanya.
Papa Andin terus mendesak Al untuk menceritakan apa yang terjadi. Pa Surya, menanyakan siapa perempuan yang bersama Al di rumah sakit. Pa Surya pun, memuji Andin sebagai istri yang sangat baik. Karena, meskipun sudah di korek-korek Andin tak mau menceritakan masalahnya.
Pa Surya, meminta Al untuk tak menyakiti Andin lagi. Ia kecewa karena Al menyakiti Andin. Padahal, dari kecil Andin selalu dibesarkan dengan kasih sayang. Al terdiam.
Nino, tiba-tiba datang. Ia, mengatakan kalau Al tak mau terbuka karena menutupi kebobrokan keluarganya. Al marah mendengar ucapan Nino. Ia, nyaris adu jotos tapi bisa dipisahkan oleh Pa Surya.
