BERITA DIY - Artis FTV, Lady Marsella, terkena penipuan bermodus proyek pengadaan bantuan sosial (bansos) senilai Rp60 miliar. Kasus itu kemudian dilaporkannya ke Polda Metro Jaya.
“Laporan atas nama pelapor Lady Marsella, sudah kami sampaikan ke Polda Metro Jaya, pada 4 Mei 2021. Kami masih menunggu tindak lanjut dari polisi,” kata Achmad Yarus, kuasa hukum Lady Marsella dikutip dari ANTARA, Jumat 28 Mei 2021.
Penipuan tersebut awalnya terjadi pada 10 September 2020 silam. Lady Marsella memiliki sebuah perusahaan bernama PT Marsella Cahya Permata. Perusahaan tersebut memiliki kerjasama dengan seorang berinisial ASL.
Baca Juga: Bansos 300 Ribu Bulan Mei Kapan Cair? Ini Cara Cek BST Kemensos di cekbansos.kemensos.go.id
ASL mengaku memiliki kemampuan untuk membiayai modal kerja pengadaan bansos. Merasa yakin, perusahaan Marsella pun mau menjalin kerjasama dan mengikuti seluruh proses yang telah disepakati.
Ternyata, beberapa dokumen dalam kerjasama tersebut belakangan diketahui merupakan dokumen palsu. PT MCP kemudian mulai mencium adanya ketidakberesan.
Namun, ASL tetap berusaha mengatakan bahwa dokumen-dokumen kerjasama itu adalah asli dan sah. Namun, nyatanya kebohongan ASL tetap tak bisa disembunyikan dan akhirnya kasus ini muncul ke permukaan.
Baca Juga: Selain 7 Golongan Ini Tidak Dapat Bansos PKH, Cara Daftar Agar terdaftar di cekbansos.kemensos.go.id
Selain ASL, Marsella juga melaporkan seorang berinisial RM dan F yang diduga turut merekayasa dokumen palsu yang dibawa terlapor. Bahkan, dua orang tersebut juga disinyalir turut aktif terlibat saat meyakinkan pihak PT MCP untuk pengadaan barang.
Lebih parah lagi, ASL diduga telah membuat surat kuasa palsu yang isinya menyatakan bahwa pihak direksi PT MCP telah memerintahkan ASL untuk mengajukan pinjaman kepada kreditor.
Pinjaman itulah kemudian yang dianggap sebagai dana awal bagi ASL untuk melakukan pengadaan barang.
Baca Juga: Bansos 300 Ribu Bulan Mei Kapan Cair? Ini Cara Cek BST Kemensos di cekbansos.kemensos.go.id
Pihak Marsella mengungkapkan keanehan muncul saat mereka menyadari pada 16 September 2020 silam pihak ASL telah memiliki salinan akta.
Padahal, menurutnya pada tanggal tersebut hingga beberapa hari setelahnya pihak PT MCP masih melakukan perbaikan pada naskah rancangan yang diajukan ASL.
“Anehnya sudah ada salinan akta pada 16 September 2020, padahal pada tanggal itu dan beberapa hari setelahnya klien kami masih meminta perbaikan atas naskah rancangan yang diajukan pihak ASL," kata Tim Kuasa Hukum Marsella.***