Proyeksi Nasib Ekonomi Indonesia Jika Joe Biden Menang Pemilu AS dan Jadi Presiden Amerika

- 5 November 2020, 12:49 WIB
Joe Biden menyampaikan keoptimisannya untuk menangi Pilpres AS 2020, di sampingnya adalah Kamala Harris, wakilnya.
Joe Biden menyampaikan keoptimisannya untuk menangi Pilpres AS 2020, di sampingnya adalah Kamala Harris, wakilnya. /Instagram.com/@joebiden

BERITA DIY - Pemungutan suara pemilihan Presiden atau Pemilu (Pilpres) Amerika Serikat (AS) antara Joe Biden dan Donald Trump masing berlangsung hingga hari ini, Kamis, 5 November 2020 waktu Indonesia.

Perhitungan sementara hingga pukul 12:37 WIB, Joe Biden unggul dengan 263 suara elektoral.

Jika JOe Biden yang menjadi Presiden AS mendatang, hal ini juga tentunya akan memberikan pengaruh terhadap kondisi perekonomian Indonesia.

Sebab Negara Paman Sam ini dianggap mempunyai pengaruh besar dalam perekonomian global.

Baca Juga: Joe Biden Diprediksi Menang di Pilpres AS, Donald Trump Tuntut Perhitungan Suara Ulang

Baca Juga: BREAKING NEWS! Indonesia Jatuh ke Jurang Resesi, Ekonomi Kuartal III 2020 Minus 3,49 Persen

Joe Biden dalam kampanyenya berjanji sengketa perdagangan dengan China secara multilateral melalui WTO sebagaimana diberitakan Ringtimes Bali dengan judul: Bersiap, Indonesia Akan Alami Ini Jika Joe Biden Menang Pemilu AS.

Wakilnya, Kamala Harris juga dianggap bisa memberikan perhatian khusus kepada Asia sebagaimana yang dilakukan Obama.

Biden bisa lebih menguntungkan Indonesia terutama dalam kaitan Laut China Selatan yang dalam beberapa tahun ini agresif diusik China.

Namun isu hak asasi manusia (HAM) dan keseteraan yang menjadi trademark Demokrat bisa bermasalah bagi Indonesia.

Baca Juga: Cek Online Daftar Penerima Bansos BST Rp 500 Ribu Non PKH di Link dan Aplikasi Ini, BSB Ditutup

Baca Juga: NIK KTP Tidak Ada di Eform BRI Masih Bisa Dapat BPUM Rp2,4 Juta, Ini Cara Daftar BLT Banpres UMKM

Sedangkan Trump jika kembali ke gedung putih dia akan melanjutkan perang dagang dengan China.

Bea masuk tinggi bagi produk impor akan memberatkan investor asing yang memiliki pabrik di China. Ini membuat mereka terpaksa melirik negara lain.

Jika Trump menang, maka pasar keuangan domestik Indonesia akan lebih tertekan jika dibandingkan dengan Joe Biden yang menang.

Trump lebih membiarkan negara lain mengurusi diri sendiri, sebaliknya Biden bakal mengajak serta negara lain dalam menyikapi China.

Baca Juga: Cara Daftar Bantuan BLT UMKM Rp2,4 Juta, Cek Online SMS BPUM BRI di eform.bri.co.id/bpum pakai KTP

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan September 2020 surplus US$2.44 miliar untuk kelima kalinya tahun ini sejak Mei 2020.

Lima produk ekspor andalan, pakaian, hasil karet, alas kaki, produk elektronik dan furnitur.

Presiden Donald Trump akhirnya memperpanjang fasilitas sistem tarif GSP yang merupakan fasilitas perdagangan pembebasan tarif bea masuk kepada negara-negara berkembang.*** (I GA Putu Yuliani Dewi/Ringtime Bali)

Editor: Iman Fakhrudin

Sumber: BPS RRI Ringtimes Bali


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah