Bagaimana Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar AS di Tengah Resesi ? Ini Proyeksi Pengamat

28 September 2020, 12:07 WIB
Nilai Tukar Rupiah Anjlok 0,58 Persen, Ini Dia Pemicunya /ANTARA

BERITA DIY - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diperkirakan akan kembali menguat pada pekan ini. Hal ini karena adanya sentimen positif dari pernyataan pemerintah mengenai resesi dan aturan vaksinasi yang tengah disiapkan. 

“Dalam perdagangan minggu depan, tepatnya di hari Senin, mata uang rupiah kemungkinan masih akan menguat walaupun tipis antara 5-30 poin di level Rp 14.850-14.900 per dolar AS,” ujar Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahmi Assuaibi dalam keterangannya.

Berdasarkan data Bloomberg, Jumat (25/9), rupiah ditutup menguat 17,50 poin atau 0,12 persen ke level Rp 14.872 per dolar AS. Sebelumnya, mata uang Garuda ini mengawali pergerakannya di zona merah pada level 14.981,50 per dolar AS.

Baca Juga: Ini Cara Mengetahui Lolos atau Tidak Usai Daftar Kartu Prakerja, Cek di Sini

Adapun berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) di hari yang sama, rupiah menyentuh posisi Rp 14.951 per dolar AS, terdepresiasi 2 poin dari posisi Rp 14.949 pada, Kamis (24/9). 

Sebelumnya, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu menyebut saat ini Indonesia sudah memasuki resesi. Perlambatan ekonomi menurutnya sudah terlihat di kuartal I tahun ini. 

Baca Juga: Cara Cek Penerima Bantuan BLT Non PKH Rp 500 Ribu per KK, Lapor di Sini Kalau Belum Terima

Pertumbuhan ekonomi Indonesia selama beberapa tahun ini sekitar 5 persen. Namun di kuartal I 2020 pertumbuhannya melambat 2,97 persen dan anjlok menjadi minus 5,32 persen di kuartal II. 

Untuk kuartal III, Febrio memproyeksi perekonomian akan kembali minus 2,9 persen hingga 1 persen. Sehingga menurutnya, Indonesia sudah mengalami resesi. 

Baca Juga: 15,7 Juta Pekerja Peroleh BLT Subsidi Gaji Tahap 1 hingga 5 Rp 600 Ribu, Belum Terima? Lapor Kesini

Merespons tersebut, Ibrahim mengatakan bahwa masyarakat harus tetap optimistis dan membantu pemulihan ekonomi di kuartal IV. Apalagi, di saat yang bersamaan pemerintah menyebut tengah menyiapkan aturan vaksinasi. 

“Walaupun terjadi kontraksi tapi tidak terlalu dalam, apalagi vaksin sudah ditemukan dan segera didistribusikan ke rumah sakit-rumah sakit, sehingga bisa menekan laju pandemi COVID-19 dan PSBB di DKI Jakarta bisa kembali ke new normal,” jelasnya. 

Baca Juga: Hanya Bulan Ini, 3,2 Juta Pelaku Mikro dan UMKM Akan Terima BLT Banpres Rp 2,4 Juta! Cuma Modal KTP

Dia melanjutkan, informasi yang positif baik dari eksternal dan internal membuat pelaku pasar kembali optimis bahwa ekonomi Indonesia akan bangkit kembali. 

“Walaupun terjadi resesi, namun akan kembali bangkit. Sehingga arus modal asing kembali masuk di pasar dalam negeri, itu bisa terlihat dari menguatnya mata uang Garuda kemarin sore,” pungkasnya.***

Editor: Resti Fitriyani

Sumber: Berita DIY

Tags

Terkini

Terpopuler