"Dalam sepekan terakhir Gunung Merapi tercatat alami 43 kali gempa vulkanik dangkal, 2 gempa low frekuensi, 171 kali gempa fase banyak, 820 kali gempa guguran, 19 kali gempa hembusan, dan 15 kali gempa tektonik," kata Hanik Humaida.
Hanik mengatakan aktivitas vulkanik Gunung Merapi hingga saat ini masih cukup tinggi yakni aktivitas erupsi efusif.
Hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi di Level III atau Siaga sejak bulan November tahun 2020.
Baca Juga: Kronologi Jogja Darurat Sampah dan Penyebab TPA Piyungan Ditutup Usai Libur Lebaran 2022
Guguran lava dan awan panas Gunung Merapi bisa berdampak ke area dalam sektor Selatan-Barat Daya yang meliputi Sungai Boyong maksimal lima kilometer, serta Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal tujuh kilometer.
Guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi juga bisa berdampak ke area di sektor Tenggara yang meliputi Sungai Woro sejauh maksimal tiga kilometer dan Sungai Gendol sejauh lima kilometer.
Kalau terjadi letusan eksplosif, maka Gunung Merapi dapat mengeluarkan lontaran material vulkanik yang bisa menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer.***