BERITA DIY - Berikut penjelasan apa itu klitih yang marak terjadi di Yogyakarta dan sempat trending di Twitter dengan tagar Jogja Darurat Klitih.
Masyarakat Jogja dan sekitarnya tentunya sudah tidak asing dengan istilah Klitih karena tidak hanya sekali dua kali terjadi di Yogyakarta.
Baru-baru ini viral seorang perempuan terkena sabetan pisau di Underpass Jakal, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Ada beberapa tagar yang sempat trending di Twitter seperti tagar klitih, tagar Yogya Tidak Aman (#YogyaTidakAman), dan JogjaDaruratKlitih.
Tagar Jogja Darurat Klitih (#JogjaDaruratKlitih) sempat trending di Twitter usai laporan aksi klitih terjadi lagi pada Senin, 27 Desember 2021.
Tentunya bagi masyarakat Jogja asli ataupun pendatang sangat resah dengan aksi klitih yang marak terjadi di Yogyakarta.
Baca Juga: Berapa Gaji Satpol PP Yogyakarta yang Viral Pakai Motor Kawasaki ZX-25R Harga Hampir Rp 100 Juta
Yogyakarta yang terkenal dengan kota pelajar, seketika runtuh dengan adanya banyak kejadian klitih di jalanan.
Adalah tweet dari @merapi_uncover yang mengabarkan kronologi aksi klitih yang terjadi di kawasan Underpass Jalan Kaliurang (Jakal), Yogyakarta pada Senin malam.
"DEMI APA MSH JAM SEGINI JOGJA KLITIH. Awalnya ada mobil catcalling ke aku tp ku bodo amat. Gasadar sblh kiri udah ada mtr mepet 2 org kirain mau begal, eh tbtb megang tangan kiriku, reflek aku ngmng GBLGH. (Kemudian) di jalan kan ujan yak, eh kok tangan seblh kiri perih gataunya," tulis @merapi_uncover yang menyalin tweet dari @kinderpo***.
Pemilik akun @kinderpo*** yang menjadi korban klitih Jogja pun belum mengetahui apa yang membuat tangan kirinya berdarah.
"Jaket gua kebeset gatau ni pisau apa golok, eh kalo golok mah tangan gua dah ilang satu," ungkapnya.
Dan korban menjelaskan jika kejadian ada di Underpass Jakal Yogyakarta. Dalam kronologinya, korban tak tahu ciri-ciri pelaku klitih.
Pasalnya, kondisi di tempat kejadian perkara dalam keadaan hujan dan korban punya gangguan mata hingga minus 3,5.
Makna apa itu klitih Jogja?
Klitih berasal dari bahasa jawa yang berarti untuk mencari kegiatan di luar rumah. Klitih menjadi aktivitas untuk menghilangkan kebosanan di dalam rumah. Baik oleh remaja atau orang dewasa.
Namun saat ini pemaknaan klitih sudah jauh berbeda dengan makna kata aslinya. Sekarang berubah menjadi aksi kriminal remaja bahkan anak di bawah umur yang melakukan aksi klitih.
Kini, klitih adalah aktivitas anak pada usia 14-19 tahun yang mencari atau mengincar target dengan menggunakan motor untuk dicelakai.
Biasanya, dalam fenomena klitih Yogyakarta, pelaku klitih ini membawa berbagai senjata tajam, dari golok, pisau hingga gir motor untuk digunakan melukai sasaran.
Terkadang, pelaku klitih juga mengincar harta benda milik korban, hingga bisa disebut begal atau perampokan.
Karena tidak hanya satu dua kali terjadi aksi klitih di Yogyakarta, terdapat juga korban yang meninggal dunia karena terkena senjata tajam dibagian yang fatal.
Sampai saat ini, aksi klitih masih belum tuntas secara sepenuhnya dan juga belum ada aturan tertentu untuk mencegah dan menindaklanjuti aksi klitih di Yogyakarta.***