NASKAH Khutbah Jumat NU Tema Akhir Bulan Dzulhijjah 28 Juni 2024, Download Teks PDF di Sini

- 27 Juni 2024, 14:10 WIB
Ilustrasi - Naskah khutbah Jumat NU pada akhir bulan Dzulhijjah di 28 Juni 2024, serta bisa download teks PDF di sini.
Ilustrasi - Naskah khutbah Jumat NU pada akhir bulan Dzulhijjah di 28 Juni 2024, serta bisa download teks PDF di sini. /PEXELS/Md Amir Umar

Ada peristiwa lagi dalam pelaksanaan ibadah haji, yaitu mengumpulnya seluruh jamaah haji di padang Arafah atau yang sering disebut dengan Wukuf. Di tengah teriknya panas matahari mereka seharusnya menemukan ma’rifat, pengetahuan tentang dirinya dan perjalanan hidupnya. Di sinilah manusia dituntut untuk selalu berinstropeksi diri, sudahkah kita menjalankan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangannya, sudah berapa banyakkah dosa-dosa yang telah kita lakukan, sudah cukupkah bekal kita jika sewaktu-waktu dipanggil menghadap Yang Maha Kuasa.

Kaum muslimin-muslimat rahimakumullah

Dalam momentum Idul Adha kaitannya dengan kondisi bangsa Indonesia saat ini, Idul Adha insya Allah akan memberikan nuansa segar dan pencerahan suasana. Disyari’atkannya menyembelih binatang kurban pada hari raya Idul Adha dan hari Tasyrik mempunyai makna yang amat penting. Hal ini bermula dari kisah Nabi Ibrahim AS. dalam menjalankan perintah Allah dengan mengorbankan segala yang dimilikinya terutama putra tercintanya Ismail AS.

Baca Juga: Isi TEKS Khutbah Terbaru Jumat 21 Juni 2024 NU Setelah Idul Adha Lengkap dengan Doanya Tema Rezeki: Link PDF

Melalui mimpi, Allah memerintahkan Ibrahim untuk menyembelih anaknya sendiri. Ismail yang begitu dicintainya. Tatkala Ibrahim AS menceritakan mimpinya kepada Ismail AS, Ismail AS menjawab dengan jawaban yang luar biasa.

قَالَ يَآ أَبَتِ أَفْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِى إِنْ شَآءَ اللهُ مِنَ الصَّابِرِيْنَ.

“Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, InsyaAllah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.” (QS. As-Shaaffaat:102)

Jawaban yang memberitahu kita seberapa besar ketaatan Ismail kepada Allah.

Maka ketika Ibrahim mulai melaksanakan apa yang diperintahkan Allah melalui mimpinya, maka pada saat itulah Allah menebus Ismail dengan seekor sembelihan yang besar. Peristiwa inilah yang menjadi dasar disyariatkannya qurban yang dilakukan pada hari raya haji.

Menyembelih kurban selain bisa menambah kesalihan personal juga bisa menambah kesalihan sosial. Kesalehan personal yang dimaksud tidak lain adalah meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaannya sehingga hablum minallah terjalin dengan baik, sedangkan kesalihan sosial yang dimaksud adalah terwujudnya kepedulian terhadap sesama untuk membantu dan menolong para dluafa’, fakir miskin, yatim piatu dan mereka yang tidak mampu.

Halaman:

Editor: Aziz Abdillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah