1. Nyadran
Mengutip dari laman kebudayaan.jogjakota.go.id, Nyadran atau Sadranan adalah tradisi yang dilakukan oleh orang jawa yang dilakukan di bulan Sya’ban (Kalender Hijriyah) atau Ruwah (Kalender Jawa)
Nyadran dilakukan untuk mengucapkan rasa syukur yang dilakukan secara kolektif dengan mengunjungi makam atau kuburan leluhur yang ada di suatu kelurahan atau desa.
Adapun nyadran dimaksudkan sebagai sarana mendoakan leluhur yang telah meninggal dunia, mengingatkan diri bahwa semua manusia pada akhirnya akan mengalami kematian.
Tata cara pelaksanaan tradisi nyadran tidak hanya sekedar ziarah ke makam leluhur tetapi juga terdapat nilai-nilai sosial budaya seperti gotong royong, pengorbanan, ekonomi, menjalin silaturahmi, dan saling berbagi antar masyarakat di suatu lingkungan.
2. Munggahan
Munggahan merupakan istilah bahasa Sunda unggah yang berarti naik, menjadi kebiasaan masyarakat zaman dahulu yang perlu naik undakan untuk masuk ke suatu bangunan, misalnya rumah atau masjid.
Baca Juga: Bacaan Doa Ziarah Kubur ke Makam Orang Tua di Tradisi Nyadran Sambut Puasa Ramadhan
Munggahan kemudian digunakan sebagai tradisi yang dilakukan sebelum Ramadhan, dengan kata munggahan' ini berarti memasuki bulan yang dapat menaikkan derajat umat muslim.