Bacaan Doa Ziarah Kubur ke Makam Orang Tua di Tradisi Nyadran Sambut Puasa Ramadhan

- 29 Februari 2024, 09:32 WIB
Ilustrasi. Teks latin bacaan doa ziarah kubur ke makam ibu dan ayah dan apa itu tradisi Nyadran sambut puasa Ramadhan.
Ilustrasi. Teks latin bacaan doa ziarah kubur ke makam ibu dan ayah dan apa itu tradisi Nyadran sambut puasa Ramadhan. /PIXABAY/LATUPEIRISSA

Dari sini, jadwal tradisi Nyadran 2024 ziarah kubur dengan segala aneka acaranya, terakhir bisa dilakukan pada 10 Maret 2024.

Baca Juga: Bacaan Tahlil Doa Ziarah Kubur saat Idul Fitri, Tata Cara, Hukum dan Keutamaan Amalan Ziarah

Asal Usul Nama:

Nyadran berasal dari bahasa Jawa, tepatnya dari kata sadran yang memiliki makna ruwah syakban. Dalam bahasa Sanskerta, Nyadran berasal dari kata sraddha, yang memiliki arti keyakinan.

Pelaksanaan Nyadran:

Nyadran adalah rangkaian budaya yang melibatkan:

  • Pembersihan makam leluhur dari kotoran dan rerumputan.
  • Tabur bunga di area makam.
  • Ziarah kubur, dengan mendoakan keluarga dan para leluhur yang telah meninggal.
  • Kenduri selamatan, yang diakhiri dengan makan bersama.
  • Tradisi ini merupakan bentuk hubungan antara leluhur dengan sesama manusia dan dengan Tuhan.

Makna dan Tujuan Nyadran:

Nyadran bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga sebagai pengingat akan kematian.

Melalui Nyadran, masyarakat berdoa untuk leluhur kakek-nenek, orang tua, dan saudara-saudari yang telah meninggal.

Baca Juga: Ziarah Kubur Jelang Ramadhan : Ini Tata Cara, Adab, Doa Lengkap Arab, Latin dan Terjemahannya

Bunga telasih sering digunakan sebagai lambang adanya hubungan yang akrab antara peziarah dengan arwah yang diziarahi.

Demikianlah info teks latin doa ziarah kubur ke makam ibu dan ayah dan apa itu tradisi Nyadran sambut puasa Ramadhan.***

Halaman:

Editor: Arfrian Rahmanta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah