Bacaan Doa Ziarah Kubur ke Makam Orang Tua di Tradisi Nyadran Sambut Puasa Ramadhan

- 29 Februari 2024, 09:32 WIB
Ilustrasi. Teks latin bacaan doa ziarah kubur ke makam ibu dan ayah dan apa itu tradisi Nyadran sambut puasa Ramadhan.
Ilustrasi. Teks latin bacaan doa ziarah kubur ke makam ibu dan ayah dan apa itu tradisi Nyadran sambut puasa Ramadhan. /PIXABAY/LATUPEIRISSA

BERITA DIY - Berikut teks latin doa ziarah kubur ke makam ibu dan ayah dan apa itu tradisi Nyadran sambut puasa Ramadhan.

Kunjungan ke makam atau ziarah kubur adalah amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam, terutama menjelang bulan Ramadan.

Ketika kita ziarah kubur orang tua yang telah meninggal dunia, kita dapat mengirim doa dan memohon ampun untuk mereka.

Teks bacaan doa ziarah kubur

Berikut teks latin bacaan doa ziarah kubur yang singkat dan sesuai dengan sunnah:

Assalaamu 'alaikum ahlad diyaari minal mukminiina wal muslimiina wa innaa insyaa Allaahu la-laahiquuna as-alullaaha lanaa wa lakumul 'aafiyah.” (Artinya: “Semoga keselamatan tercurah bagi penghuni (kubur) dari kalangan mukmin dan muslim dan kami insya Allah akan menyusul kalian semua”).

Baca Juga: Tradisi Nyadran 2024 Tanggal Berapa: Tujuan, Sejarah, dan Artinya di Bulan Ruwah Masyarakat Jawa

Berikut tata cara ziarah kubur:

  • Bacalah surat Al-Fatihah sebanyak 3 kali.
  • Selanjutnya, baca surat Al-Ikhlas sebanyak tiga kali, serta surat Al-Falaq dan An-Nas.
  • Setelah itu, bacalah lagi surat Al-Fatihah.
  • Terakhir, bacalah awalan surat Al-Baqarah dan ayat kursi.
  • Ingatlah bahwa ziarah kubur bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga sebagai pengingat akan kematian.

Apa itu tradisi Nyadran

Nyadran merupakan kebiasaan ziarah kubur yang dilakukan oleh penduduk Jawa, khususnya di Jawa Tengah, sebagai persiapan menyambut bulan Ramadhan.

Tradisi Nyadran umumnya diselenggarakan pada tanggal 15, 20, dan 23 Ruwah dalam penanggalan Jawa atau bulan Syaban dalam penanggalan Hijriah.

Tanggal puasa Ramadhan 2024 versi Muhammadiyah mulai 11 Maret 2024, sementara dari pemerintah ditentukan oleh Sidang Isbat pada 10 Maret 2024.

Dari sini, jadwal tradisi Nyadran 2024 ziarah kubur dengan segala aneka acaranya, terakhir bisa dilakukan pada 10 Maret 2024.

Baca Juga: Bacaan Tahlil Doa Ziarah Kubur saat Idul Fitri, Tata Cara, Hukum dan Keutamaan Amalan Ziarah

Asal Usul Nama:

Nyadran berasal dari bahasa Jawa, tepatnya dari kata sadran yang memiliki makna ruwah syakban. Dalam bahasa Sanskerta, Nyadran berasal dari kata sraddha, yang memiliki arti keyakinan.

Pelaksanaan Nyadran:

Nyadran adalah rangkaian budaya yang melibatkan:

  • Pembersihan makam leluhur dari kotoran dan rerumputan.
  • Tabur bunga di area makam.
  • Ziarah kubur, dengan mendoakan keluarga dan para leluhur yang telah meninggal.
  • Kenduri selamatan, yang diakhiri dengan makan bersama.
  • Tradisi ini merupakan bentuk hubungan antara leluhur dengan sesama manusia dan dengan Tuhan.

Makna dan Tujuan Nyadran:

Nyadran bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga sebagai pengingat akan kematian.

Melalui Nyadran, masyarakat berdoa untuk leluhur kakek-nenek, orang tua, dan saudara-saudari yang telah meninggal.

Baca Juga: Ziarah Kubur Jelang Ramadhan : Ini Tata Cara, Adab, Doa Lengkap Arab, Latin dan Terjemahannya

Bunga telasih sering digunakan sebagai lambang adanya hubungan yang akrab antara peziarah dengan arwah yang diziarahi.

Demikianlah info teks latin doa ziarah kubur ke makam ibu dan ayah dan apa itu tradisi Nyadran sambut puasa Ramadhan.***

Editor: Arfrian Rahmanta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah