Baca Juga: Daftar Perhitungan Hari Baik dan Buruk dalam Kalender Jawa Bulan Juni 2022
Oleh karenanya, Julius ini pun menambahkan satu hari pada setiap empat tahun sekali guna menyesuaikan perhitungan penanggalan dengan tahun astronomi.
Namun, perhitungan yang diperkenalkan Julius Caesar ini menyebabkan terjadinya perbedaan pendapat selama beberapa abad. Lantaran dianggap masih memiliki kesalahan kecil dalam perhitungannya.
Akhirnya, pada tahun 1582 perhitungan tersebut diperbaiki oleh Paus Gregorius XIII, dengan aturan Tahun Kabisat yang kita kenal selama ini.
Aturan tersebut mengarah pada, pada setiap tahun yang habis dibagi empat akan dianggap sebagai Tahun Kabisat. Aturan ini digunakan pada penanggalan Gregorian yang dipakai hingga masa kini.
Cara Hitung Tahun Kabisat
Dilansir dari website resmi Math IPB, mengatakan bahwa Pendekatan 1 tahun = 365.25 hari pada sistem kalender Julian masih berlebih sekitar 11 menit dari perhitungan astronomi sesungguhnya.
Jika diakumulasikan, dalam 128 tahun akan berlebih 1 hari, atau dalam 400 tahun menyimpang berlebih 3 hari. Inilah yang dijadikan sebagai aturan tambahan pada sistem kalender Gregorian.
Artinya, dalam kurun waktu 400 tahun, aturan tahun kabisat setiap 4 tahun mesti dikurangi 3 hari, sehingga seluruhnya terdapat 100 - 3 = 97 Tahun Kabisat setiap 400 tahun. Dengan demikian, definisi tahun kabisat dapat disempurnakan menjadi:
"Tahun Kabisat adalah tahun yang habis dibagi 4, namun untuk abad baru (..., 1900, 2000, 2100, ...) mesti juga habis dibagi 400."