Contoh Detail Ayah dan Ibu Daftar KIP Kuliah 2024: Profesi Ibu Rumah Tangga, Petani, Buruh, Sudah Meninggal

- 13 Februari 2024, 10:56 WIB
Deskripsi isi contoh detail ayah dan ibu daftar KIP Kuliah 2024, lengkap isi detail ayah KIP Kuliah sudah meninggal atau ibu rumah tangga.
Deskripsi isi contoh detail ayah dan ibu daftar KIP Kuliah 2024, lengkap isi detail ayah KIP Kuliah sudah meninggal atau ibu rumah tangga. /Tangkap layar Instagram.com/@puslapdik_dikbud

 

BERITA DIY - Berikut isi contoh detail ayah dan ibu daftar KIP Kuliah 2024, lengkap isi detail ayah KIP Kuliah yang sudah meninggal atau ibu rumah tangga.

KIP Kuliah adalah program yang diberikan oleh pemerintah untuk membantu biaya pendidikan tinggi bagi mahasiswa miskin dan tidak mampu. Tujuan program Kartu Indonesia Pintar untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia, serta mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi.

Apakah Anda masih bisa mendaftar KIP Kuliah jika orang tua atau wali Anda memiliki profesi yang tidak terdaftar dalam Sistem Informasi Pekerjaan Nasional (SIPN) atau sudah meninggal?

Tentu saja! Anda masih bisa mendaftar KIP Kuliah selama Anda dapat membuktikan bahwa Anda memenuhi syarat-syarat untuk mendapatkan bantuan tersebut. Berikut adalah beberapa contoh detail ayah dan ibu yang dapat Anda gunakan saat mendaftar KIP Kuliah 2024.

Baca Juga: Jadwal Pendaftaran KIP Kuliah Merdeka 2024 Dibuka Kapan? Cek Syarat dan Cara Daftar kip-kuliah.kemdikbud.go.id

Cara mengisi detail ayah dan ibu di KIP Kuliah 2024

Pada bagian menu "Keluarga" saat mendaftar KIP Kuliah, kita diminta untuk mengisi informasi tentang ayah dan ibu. Berikut adalah cara mengisi detail ayah dan ibu KIP Kuliah secara umum.

  • Deskripsikan kondisi kesehatan secara umum
  • Deskripsikan kegiatan sehari-hari mencari ekonomi
  • Tanggungan yang ditanggung ayah
  • Pendukung lainnya.

Sementara detail ibu juga sama seperti dituliskan di atas. Termasuk detail ibu rumah tangga dan yang tidak bekerja.

Contoh detail ayah petani

Ayahku adalah seorang petani yang memiliki satu petak lahan sendiri yang ditanami padi. Setiap 3 bulan sekali, kami panen dan mendapatkan sekitar 20 karung padi, yang bernilai sekitar 8 juta rupiah. Namun, untuk memenuhi kebutuhan keluarga, ayahku juga bekerja sebagai buruh tani untuk orang lain dan kadang-kadang menjadi kuli bangunan ketika tidak sedang menggarap sawah.

Halaman:

Editor: Arfrian Rahmanta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x