TEKS Khutbah Jumat NU Terbaru tentang Anugerah Maulid Nabi Muhammad SAW Paling Bagus Singkat 1 Lembar dan PDF

- 28 September 2023, 11:00 WIB
Ilustrasi - Teks khutbah Jumat NU terbaru tentang anugerah Maulid Nabi Muhammad SAW paling bagus singkat 1 lembar disertai doanya dan link download PDF
Ilustrasi - Teks khutbah Jumat NU terbaru tentang anugerah Maulid Nabi Muhammad SAW paling bagus singkat 1 lembar disertai doanya dan link download PDF /Pixabay.com/@Mohammad Sheyriyar

BERITA DIY - Teks khutbah Jumat NU terbaru tentang anugerah Maulid Nabi Muhammad SAW paling bagus singkat 1 lembar dan link download PDF tersedia.

Sebagaiaman diketahui, khutbah Jumat adalah salah satu rukun sholat Jumat yang wajib disampaikan khatib dan didengarkan jamaah.

Isi teks khutbah Jumat dapat berisikan tentang berbagai ceramah keagamaan, seperti tentang anugerah Maulid Nabi Muhammad SAW.

Teks khutbah Jumat dapat disampaikan dengan singkat 1 lembar dan menyentuh hati, seperti yang dilansir dari laman NU Jatim.

Baca Juga: TEKS Khutbah Jumat NU Menyentuh Hati Paling Bagus dan Pendek Tema Rabiul Awal Maulid Nabi Muhammad SAW - PDF

Contoh teks khutbah Jumat NU terbaru paling bagus, singkat 1 lembar di artikel ini dapat dijadikan referensi bagi khatib sebelum naik mimbar.

Sudah dilengkap dengan doanya, teks khutbah Jumat NU terbaru tentang Maulid Nabi Muhammad SAW ini dapat Anda download PDF via link di akhir artikel ini.

Adapun isi lengkap teks khutbah Jumat NU terbaru paling bagus singkat 1 lembar adalah sebagai berikut:

Khutbah I

اَلْحَمْدُ للهِ، اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِىْ جَعَلَ الْاِسْلَامَ طَرِيْقًا سَوِيًّا، وَوَعَدَ لِلْمُتَمَسِّكِيْنَ بِهِ وَيَنْهَوْنَ الْفَسَادَ مَكَانًا عَلِيًّا. أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مَّقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا حَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمُتَّصِفُ بِالْمَكَارِمِ كِبَارًا وَصَبِيًّا. اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ يُحْسِنُوْنَ إِسْلاَمَهُمْ وَلَمْ يَفْعَلُوْا شَيْئًا فَرِيًّا، أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، اُوْصِيْنِيْ نَفْسِىْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى : بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Baca Juga: Isi TEKS Khutbah Jumat NU Paling Bagus Terbaru Lengkap dengan Doanya Tentang Amalan di Bulan Rabiul Awal PDF

Pada kesempatan ini, khotib berwasiat khususnya kepada diri khotib sendiri dan umumnya kepada para jamaah sekalian untuk kita tingkatkan iman dan takwa kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Iman dalam pengertian

التَّصْدِيْقُ الجَازِمُ بِمَا جَاءَ بِهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Yaitu pembenaran hati kita secara mantap terhadap seluruh ajaran yang dibawa oleh Baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Dan takwa dalam pengertian امْتِثَالُ أَوَامِرِ اللهِ وَاجْتِنَابِ نَوَاهِيْهِ سِرًّا وَعَلَانِيَّةً ظَاهِرًا وَبَاطِنًا Kita melaksanakan segala perintah Allah subhanahu wa ta’ala dan kita menjauhi segala larangan-Nya. Sirran wa alâniyatan. Baik sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan. Dhâhiran wa bâtinan. Lahir maupun batin. Dilihat maupun tidak dilihat orang. Dipuji maupun tidak dipuji orang. Kita tetap melaksanakan apa yang diwajibkan Allah subhanahu wa ta’ala kepada kita. Wasiat ini bukanlah sekadar wasiat rutin yang disampaikan para khotib di mimbar Jumat, namun menurut Imam al Haddad, dalam kitab an-Nashaih ad-Diniyyah, wasiat takwa adalah:

وَصِيَّةُ اللهُ رَبُّ الْعَالمَين لِلأَوَّلِيْنَ وَالأخِرِيْن وَالسَّابِقِيْنَ وَاللَّاحِقِيْنَ

Wasiat Allah SWT Tuhan semesta alam bagi orang-orang dahulu, sekarang maupun yang akan datang. Semoga Allah Ta’al a menerima ketakwaan kita baik yang wajib maupun yang sunnah. Amin ya Robbal Alamin.

Baca Juga: Bacaan Sholawat Maulid Nabi Muhammad SAW Nariyah - Tarhim untuk Acara Muludan

Jamaah Shalat Jumat yang dimuliakan Allah SWT

Dalam buku berjudul Cahaya karya al Imam al Habib Abu Bakar bin Hasan Al Athas Azzabidi, disebutkan pernah terjadi dialog antara Allah ta’ala dengan Nabiyullah Dawud Alaihissalam. Yaitu Nabiyulloh Dawud Alaihissalam bertanya kepada Allah ta’ala: “Ya Allah, nikmat apakah yang kecil di sisi-Mu?”. Allah ta’ala menjawab, “Nafas yang kamu hirup sehari-hari adalah nikmat yang kecil di sisi-Ku”. Bayangkan, napas yang kita hirup sehari-hari, yang menjadi oksigen bagi kita, bagi Allah ta’ala adalah nikmat terkecil. “Lalu nikmat apakah yang paling terbesar di sisi-Mu?” Tanya Nabi Daud lagi. “Diciptakannya Nabi Muhammad SAW” jawab Allah ta’ala. Tak heran, jika dalam hadist Qudsi dikatakan:

لَوْلَاكَ لَوْلَاكَ يَا مُحَمّد لما خَلَقْتَ الأَفْلَاك

Artinya: Jika bukan karena engkau wahai Muhammad, tidak akan aku ciptakan alam semesta ini. Kelahiran Nabi Muhammad shalllallahu alaihi wasallam, memang anugerah dan kado terindah bagi umat manusia dari Allah yang wajib kita syukuri. Allah ta’ala berfirman:​​​​​​​

لَقَدْ مَنَّ اللهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولًا

Artinya: “Sungguh-sungguh Allah ta’ala telah memberikan karunia bagi orang-orang beriman tatkala Dia mengutus bagi mereka seorang Rasul”. (QS Ali Imran: 164).

Hari berganti hari, bulan berganti bulan, tahun berganti kita tahun, tak terasa kita sudah memasuki bulan Rabi’ul Awwal, bulan kelahiran Baginda Rasulullah SAW. Seorang Rasul yang diutus untuk membawa rahmat dan kasih sayang bagi manusia dan semesta alam. Rahmatan lil ‘alamîn. Nabi Muhammad SAW menyeru kepada seluruh umat manusia ke jalan Allah SWT. Jalan kebenaran. Jalan tauhid. Jalan yang lurus. (as-Sirotul mustaqim). Yaitu jalan orang-orang yang telah diberikan nikmat oleh Allah ta’ala, dari para Nabi dan Rasul, dan orang-orang terdahulu yang solih. Yaitu, jalan Islam. Semua Nabi dan Rasul terdahulu, aqidahnya sama tidak boleh kita beda-bedakan.

Baca Juga: Contoh Mukadimah Pidato Maulid Nabi Muhammad SAW untuk Ceramah Islami dan Mudah Dihafal

لَا نُفَرِّقُ بَيْنَهُمْ أَيْ فِي اْلعَقِيْدَة

Sejak Nabiyullah Adam ‘alaihissalam, hingga Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, mereka menyerukan kalimat Tauhid untuk mengesakan Allah subhanahu wa ta’ala. La Ilaha Illallah. Meski syari’atnya berbeda-beda, pada akhirnya, semua syari’at para Nabi dan Rasul terdahulu disempurnakan oleh syariat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam. Yang berat diringankan. Yang susah menjadi mudah. Itulah ciri khas syariat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wasallam.

Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam membawa agama Islam. Yaitu agama yang diridhai oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:​​​​​​​

إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ

Artinya: “Sesungguhnya agama yang diterima di sisi Allah subhanahu wa ta’ala adalah al Islam.” (QS Ali Imran: 19).

Syekh Nawawi Banten, dalam Tafsirnya, Marah Labid fi Tafsiril Qur’anil Majid (Juz 1 halaman 91) mengatakan bahwa pengertian ayat tersebut adalah bahwa tidak ada agama yang diridhai oleh Allah subhanahu wa ta’ala kecuali Islam, yaitu agama tauhid dan syari’at yang mulia yang pernah ditempuh oleh para Rasul terdahulu. Turunnya ayat ini karena ada klaim agama-agama lain, yaitu Yahudi dan Nasrani, yang merasa lebih baik, lebih benar, dan lebih utama dibandingkan Islam.

Baca Juga: Contoh Khutbah Jumat Singkat Lengkap dengan Doanya, Tentang Menyambut Peringatan Maulid Nabi SAW

Semoga kita diberikan Allah subhanahu wa ta’ala kekuatan dan istiqomah dalam mengikuti ajaran Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Meneladani jejak kehidupannya yang penuh cahaya ilmu dan hikmah. Banyak bershalawat kepadanya.

Dalam diri Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam sungguh terdapat suri teladan yang baik dan patut dicontoh. Kecuali kekhususan-kekhususan yang melekat pada dirinya, semua ucapan dan tindakan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam adalah untuk diikuti. Sebagaimana dikatakan Syekh Abdul Hamid Hakim dalam kitab ushul fiqih Mabadi Awwaliyah:

الأَصْلُ فِي أَفْعَالِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الاِقْتِدَاءُ إِلَّا مَا دَلَّ الدَّلِيْلُ عَلَى اخْتِصَاصِهِ

“Hukum asal segala perbuatan Nabi adalah untuk diikuti kecuali ada dalil yang mengkhususkannya.”

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

Khutbah II

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

Baca Juga: ISI Teks Khutbah Jumat NU Menyentuh Hati Paling Bagus Tentang Amalan Pilihan di Bulan Safar: Link DOWNLOAD PDF

Berikut adalah cara download PDF teks khutbah Jumat:

1. Klik link download PDF khutbah Jumat di >>> LINK INI <<<

2. Pilih icon Print berwarna merah

3. Sesuaikan dan tekan tombol print

Itulah informasi mengenai teks khutbah Jumat NU terbaru tentang anugerah Maulid Nabi Muhammad SAW paling bagus singkat 1 lembar dan link download PDF.***

Editor: F Akbar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x