TEKS Khutbah Jumat Lengkap Singkat 2023 NU dan Doanya: Para Nabi Adalah Pejuang Kemerdekaan

- 3 Agustus 2023, 18:50 WIB
Ilustrasi - Contoh teks khutbah Jumat lengkap singkat 2023 NU dan doanya. Judul terbaru Para Nabi adalah Pejuang Kemerdekaan.
Ilustrasi - Contoh teks khutbah Jumat lengkap singkat 2023 NU dan doanya. Judul terbaru Para Nabi adalah Pejuang Kemerdekaan. /FREEPIK/wirestock

Hadirin yang Dimuliakan Allah SWT

Hakikat diciptakannya manusia adalah untuk menghamba kepada Allah SWT. Untuk tujuan ini pula Allah mengutus para rasul untuk menyeru kepada umat manusia supaya menunaikan kewajiban itu. Tak hanya seruan untuk menyembah Allah, para rasul juga bertanggung jawab menjauhkan mereka dari ketundukan kepada selain Allah, termasuk kepada kesemena-menaan, penjajahan, penindasan, atau semacamnya.


Misi para rasul tersebut tampak dalam surat An-Nahl ayat 36 sebagai berikut:


وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ


Artinya: Sungguh telah Kami utus kepada setiap umat seorang Rasul (yang mengajak) sembahlah Allah dan tinggalkanlah thaghut. (QS An-Nahl: 36)

Baca Juga: TEKS Khutbah Jumat NU Bulan Dzulhijjah Singkat Terbaru Lengkap dengan Doa Tentang Teladan Nabi Ibrahim PDF

Secara bahasa, thaghut berakar kata dari thaghâ yang bermakna melampaui batas. Dalam Tafsir Al-Quran Al-Azim, Ibnu Katsir menafsirkan thaghut sebagai menyembah sesuatu selain Allah. Menurut pakar tafsir Al-Qur'an Prof Quraish Shihab, thaghut mengacu pada segala macam kebatilan, baik dalam bentuk berhala, ide-ide yang sesat, manusia durhaka, atau siapa pun yang mengajak pada kesesatan. Ketika membahas surat an-Nahl ayat 36 itu, ia mengartikan thaghut sebagai "tiran yang merusak".

Hampir semua ulama tafsir sepakat bahwa thaghut identik dengan tindakan di luar batas sebagai bentuk kedurhakaan kepada Allah. Thaghut adalah berhala-berhala yang tak hanya bisa berbentuk patung, tapi juga kondisi-kondisi yang menjauhkan manusia dari ketundukkan hanya kepada Allah. Dalam sejarah, para rasul diutus juga untuk membebaskan umatnya dari belenggu itu semua, dan mewujudkan umat yang merdeka dalam ketaatan kepada Allah SWT.

Jamaah Jumat yang Berbahagia

Nabi Ibrahim saat diutus oleh Allah mendapati masyarakatnya berkubang dalam keimanan yang rusak. Patung-patung berhala dipertuhankan, termasuk oleh ayahandanya sendiri. Dengan strategi yang matang, Nabi Ibrahim pun berjuang menyadarkan mereka bahwa berhala tak memiliki kekuatan apa-apa. Memuliakannya atau bahkan menganggapnya sebagai tuhan merupakan kesesatan yang nyata.

Halaman:

Editor: F Akbar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah