مَنْ صَامَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ مِنَ الْمُحَرَّمِ أَعْطَاهُ اللَّهُ تَعَالَى ثَوَابَ عَشْرَةِ آلافِ مَلَكٍ ، وَمَنْ صَامَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ مِنَ الْمُحَرَّمِ أُعْطِيَ ثَوَابَ عَشْرَةِ آلَافِ حَاجٍّ وَمُعْتَمِرٍ وَعَشْرَةِ آلافِ شَهِيدٍ ، وَمَنْ مَسَحَ يَدَهُ عَلَى رَأْسِ يَتِيمٍ يَوْمَ عَاشُورَاءَ رَفَعَ اللَّهُ تَعَالَى لَهُ بِكُلِّ شَعْرَةٍ دَرَجَةً
“Barangsiapa berpuasa para hari Asyura (tanggal 10) Muharram, niscaya Allah akan memberikan seribu pahala malaikat dan pahala 10.000 pahala syuhada’. Dan barangsiapa mengusap kepala anak yatim pada hari Asyura, niscaya Allah mengangkat derajatnya pada setiap rambut yang diusapnya“.
Sanad hadits ini memang dla’if (lemah), tapi isinya (matan hadits) boleh diamalkan, karena berkaitan dengan kebajikan-kebajikan (fadla’ilul a’mal).
Selain itu, dalam riwayat lain juga disebutkan bahwa Rasulullah SAW merupakan sosok yang dikenal sebagai penyayang anak yatim.
Baca Juga: Niat Puasa Asyura 10 Muharram 1445 Hijriah Arab Latin Indonesia dan Keutamaan Bagi Umat Muslim
Beliau juga semakin menyayangi anak yatim dan memberikan santunan pada hari Asyura atau 10 Muharram.
Di hari tersebut, Rasul menjamu dan memberikan sedekah tak hanya untuk anak yatim namun juga keluarganya. Amalan sunnah Rasul ini diibaratkan sebagai pembuka keberkahan hingga setahun penuh.
Berikut amalan yang dianjurkan untuk dilakukan untuk mendapat keutamaan pada 10 Muharram:
- Puasa