Ketika Malam Satu Suro tiba, beberapa orang Jawa Islam percaya bahwa mendekatkan diri kepada Tuhan adalah cara untuk membersihkan diri dan melawan nafsu duniawi.
Oleh karena itu, tak jarang mereka melakukan upacara individu seperti tirakat, perenungan diri, atau lelaku. Selain itu, upacara juga bisa dilakukan secara kelompok, seperti kegiatan selamatan khusus yang berlangsung sepanjang satu minggu.
Malam Satu Suro merupakan momen yang dipenuhi dengan mitos dan legenda dalam tradisi Jawa. Setiap tahun, pada tanggal 1 Suro dalam penanggalan Jawa, masyarakat Jawa merayakan malam ini dengan keyakinan dan khidmat.
Di balik perayaan ini, terdapat berbagai mitos dan kepercayaan yang memberikan nuansa magis dan misterius. Salah satu mitos yang populer adalah kepercayaan bahwa pada malam ini, dunia manusia dan dunia gaib berdekatan, dan energi spiritual yang kuat mengalir.
Salah satu cerita legendaris yang sering dikaitkan dengan Malam Satu Suro adalah kisah Nyi Roro Kidul, ratu laut yang konon memiliki kekuatan supranatural.
Konon, pada Malam Satu Suro, Nyi Roro Kidul keluar dari lautan untuk menjemput jiwa-jiwa yang telah mencapai puncak kesempurnaan spiritual. Legenda ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya Jawa dan menjadi salah satu mitos yang paling terkenal.
Terdapat pula kepercayaan bahwa pada Malam Satu Suro, air bisa berubah menjadi darah atau air tawar menjadi asin. Mitos ini menambah nuansa misterius dalam perayaan Malam Satu Suro.
Beberapa orang juga mempercayai bahwa pada malam ini, pintu menuju dunia gaib terbuka, dan makhluk-makhluk gaib dapat berinteraksi dengan manusia.