Pada hari tersebut umat Islam justru dianjurkan untuk menikmati berbagai makanan dari daging kurban.
Dalam haditsnya Rasulullah pernah mengabarkan terkait larangan puasa selama hari tasyrik sebagai berikut:
Baca Juga: Contoh Khutbah Jumat Setelah Idul Adha Terbaru Lengkap dengan Doa: Meneladani Kiprah Nabi Ibrahim
عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ قَالَا لَمْ يُرَخَّصْ فِي أَيَّامِ التَّشْرِيقِ أَنْ يُصَمْنَ إِلَّا لِمَنْ لَمْ يَجِدْ الْهَدْيَ
“Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu anhuma, keduanya berkata: “Tidak diperkenankan untuk berpuasa pada hari Tasyrik kecuali bagi siapa yang tidak mendapatkan hewan qurban ketika menunaikan haji.” (HR. Bukhari, no. 1859)
Adapun hadist lain yang menjelaskan bahwa hari tasyrik merupakan hari untuk makan dan minum, yaitu:
عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ يَوْمَ عَرَفَةَ وَيَوْمَ النَّحْرِ وَأَيَّامَ التَّشْرِيقِ عِيدُنَا أَهْلَ الْإِسْلَامِ وَهِيَ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ
Baca Juga: Apa Itu Hari Tasyrik Idul Adha, Ini Arti dan Dalil Tak Memperbolehkan Puasa di Bulan Dzulhijjah