Network
BERITA DIY – Berikut amalan sunnah shalat Idul Adha lengkap dengan penjelasan beserta hadits Nabi Saw dan dianjurkan untuk tidak makan pagi dahulu.
Tanggal 10 Dzulhijjah umat Islam di seluruh dunia akan melaksanakan sholat Idul Adha 1444 H dan agar mendapatkan pahala berlipat lakukan amalan sunnah shalat Idul Adha.
Amalan sunnah shalat Idul Adha ini dianjurkan untuk dilakukan agar Allah Swt memberikan pahala kepada hamba-Nya dan tentu menjadi kesempatan bagi umat Islam untuk semakin mendekatkan diri di hadapan Allah Swt.
Sepertinya halnya yang termasuk salah satu dari amalan sunnah shalat Idul Adha adalah menjalankan puasa Arafah di tanggal 9 Dzulhijjah.
Baca Juga: Tanggal 8-9 Dzulhijjah Hari Apa di Juni 2023? Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah Jelang Idul Adha 1444 H
Dari Abu Qatadah ra (diriwayatkan) bahwa Rasulullah saw ditanya tentang puasa hari Arafah, lalu beliau menjawab: [Puasa hari Arafah itu] menghapus dosa-dosa satu tahun lalu dan satu tahun tersisa … (HR. Muslim dan Ahmad).
Ada perbedaan antara amalan sunnah shalat Idul Fitri dengan amalan sunnah pada shalat Idul Adha yang harus Anda ketahui di sini.
Sehingga penting untuk disimak penjelasan lengkap beserta hadits terkait amalan-amalan apa saja yang dilakukan umat Islam ketika melaksanakan shalat Idul Adha.
Berikut ini amalan sunnah shalat Idul Adha lengkap dengan penjelasan beserta hadits Nabi Saw.
Baca Juga: Jadwal Puasa Tarwiyah dan Arafah Idul Adha 2023 Kapan Mulai? Ini Bacaan Niat Tulisan Arab dan Latin
Dilansir BERITA DIY dari laman website Muhammadiyah.or.id dan berbagai sumber berikut ini amalan sunnah shalat Idul Adha.
- Dianjurkan untuk tidak makan pagi atau sarapan sebelum berangkat shalat Idul Adha.
Berbeda dengan amalan sunnah shalat Idul Fitri, umat Islam dianjurkan untuk makan pagi terlebih dahulu. Namun, pada Idul Adha tidak demikian dan baru dianjurkan makan setelah pulang dari melaksanakan shalat Idul Adha.
Hadits riwayat Buraidah, "Nabi Saw tidak berangkat pagi pada hari raya Idul Fitri kecuali makan terlebih dahulu, dan tidak makan pada hari Idul Adha kecuali setelah pulang, kemudian makan hasil penyembelihannya." (HR. Ahmad)
- Memakai pakaian terbaik dan memakai wangi-wangian.
Tidak harus memakai pakaian baru setiap hari raya, termasuk Idul Adha. Pakailah pakaian terbaik yang Anda miliki.
Kemudian jangan lupa untuk memakai wangi-wangian dengan kadar yang tidak berlebihan.
Hadits riwayat Ja'far bin Muhammad dari ayahnya, bahwasanya Nabi Saw memakai pakaian terbagus setiap kali hari raya. (HR. Ahmad)
Selain itu, dari Hasan bin Ali, ia berkata bahwa Rasulullah Saw memerintah kami memakai pakaian yang terbagus dalam dua hari raya, memberi wewangian pada pakaian yang kami pakai dan menyembelih binatang yang paling berharga (mahal) (HR. Hakim).
- Bagi wanita yang sedang haid tetap dianjurkan untuk datang ke tempat shalat dilaksanakannya Idul Adha.
Hadits riwayat Ummu ‘Athiyyah berkata bahwa kami diperintahkan mengajak orang yang sedang haid dan orang-orang tua menghadiri dua shalat id. lalu mereka menyaksikan jamaah umat Islam dan ajakan mereka. Sedangkan orang yang haid dipisahkan dari tempat shalat. (HR. Bukhari)
- Selama perjalanan berangkat ke tempat shalat Idul Adha menuju tanah lapang sambil membaca takbir.
Hadits riwayat Ibnu Umar, bahwasanya Nabi Saw keluar dari masjid, beliau bertakbir hingga sampai ke mushala, yaitu tanah lapang yang biasa digunakan shalat id. (HR. Hakim).
- Berangkat dan pulang setelah shalat Idul Adha melalui arah jalan yang berbeda.
Dari Abu Hurairah, dia berkata, "Nabi Saw apabila keluar untuk shalat dua hari raya, maka beliau pulang melewati jalan yang berbeda dari jalan sebelumnya." (HR. Hakim)
- Melaksanakan shalat Idul Adha dua rakaat.
Dari Ibnu Umar Ra, bahwa Rasulullah SAW, Abu Bakar, dan Umar Ra, mereka biasa melakukan shalat dua hari raya sebelum berkhutbah (HR. Al Bukhari, Muslim, An-Nasa’i, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad dan Muslim).
Itulah amalan sunnah shalat Idul Adha lengkap dengan penjelasan beserta hadits Nabi Saw dan dianjurkan untuk tidak makan pagi dahulu.***
