Khutbah Jumat Bulan Dzulhijjah Penuh Hikmah Perintah Qurban di Hari Raya Idul Adha

- 22 Juni 2023, 16:36 WIB
Teks materi dan naskah contoh khutbah Jumat Bulan Dzulhijjah penuh hikmah perintah qurban di Hari Raya Idul Adha.
Teks materi dan naskah contoh khutbah Jumat Bulan Dzulhijjah penuh hikmah perintah qurban di Hari Raya Idul Adha. /PEXELS/Alena Darmel

BERITA DIY - Berikut naskah teks khutbah Jumat yang mengangkat tema tentang Bulan Dzulhijjah dan perintah untuk melaksanakan ibadah qurban di Hari Raya Idul Adha merupakan momen yang penuh hikmah dalam agama Islam.

Yuk simak secara detail mengenai materi khutbah Jumat Bulan Dzulhijjah penuh hikmah perintah qurban di Hari Raya Idul Adha.

Dalam Islam, Bulan Dzulhijjah memiliki makna dan keistimewaan tersendiri. Bulan ini adalah bulan terakhir dalam kalender Hijriyah dan merupakan bulan yang penuh berkah.

 

Pada bulan Dzulhijjah, umat Muslim di seluruh dunia merayakan Hari Raya Idul Adha. Di bulan ke-12 dalam kalender Hijriah ini, umat Muslim diperintahkan untuk melaksanakan ibadah Qurban sebagai wujud pengabdian kepada Allah SWT.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Singkat NU di Bulan Dzulhijjah Edisi Jelang Idul Adha 2023 Terbaru Penuh Hikmah

Pada bulan Dzulhijjah, terdapat banyak keutamaan dan keberkahan yang Allah SWT dianugerahkan kepada umat. Beberapa keutamaan Bulan Dzulhijjah antara lain:

- Bulan Dzulhijjah adalah salah satu dari empat bulan suci dalam Islam.

- Pada 10 Dzulhijjah, dilaksanakan ibadah Haji di Makkah.

- Hari Raya Idul Adha jatuh pada 10 Dzulhijjah.

 

Ibadah qurban sendiri adalah salah satu ibadah yang dilaksanakan oleh umat Muslim sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT. Ibadah ini dilaksanakan dengan menyembelih hewan ternak yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Hewan-hewan yang biasanya diqurbankan antara lain sapi, kambing, atau domba.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Singkat Tentang Idul Adha: Keistimewaan Hari Arafah dan Berqurban

Perintah untuk melaksanakan ibadah qurban di Hari Raya Idul Adha memiliki hikmah yang mendalam. Beberapa hikmah dari ibadah kurban antara lain: Meneladani kesabaran dan ketaqwaan Nabi Ibrahim AS; Menguatkan rasa solidaritas dan kepedulian sosial dalam umat Muslim; Membagikan daging Qurban kepada fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkan.

Dalam ibadah qurban, sejumlah syarat hewan qurban antara lain harus sehat, berumur minimal satu tahun (untuk kambing atau domba) atau dua tahun (untuk sapi), tidak cacat, dan memenuhi syarat agama Islam.

 

Daging qurban dapat dibagikan kepada fakir miskin, orang-orang yang membutuhkan, serta tetangga dan kerabat yang memerlukan bantuan. Pemilihan penerima dilakukan dengan adil dan berkeadilan.

Pesan penting dari khutbah Jumat Bulan Dzulhijjah antara lain adalah menjaga semangat ibadah, berbagi kepada sesama, dan menghidupkan nilai-nilai pengorbanan dan kepedulian dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: 12 Link Download Poster Idul Adha 2023, Desain Keren Unduh Gratis Bisa Diedit dan Cocok Dibagikan ke Sosmed

Dari materi di atas, berikut contoh khutbah Jumat yang mengangkat tema tentang Bulan Dzulhijjah penuh hikmah dan perbanyak rasa syukur.

"Dalam Bulan Dzulhijjah yang Mulia, Ibadah Qurban yang Penuh Makna", khutbah dilansir dari Buku Pintar Khutbah Juma’at Tematik karangan Ibnu Marzuki Al-Gharani.

 

Jamaah Juma’at rahimakumullah …

Puji syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan beragam kenikmatan. Hanya dengan karunia-Nyalah kita dapat berkumpul di masjid yang mubarak ini tanpa adanya halangan suatu apa pun. Semoga ibadah shalat Jumat yang kita laksanakan saat ini dicatat sebagai amal ibadah di sisi Allah SWT dan bisa menjadi bekal di hari akhir nanti. Aamiin …

Selanjutnya, sebagai khatib, sudah semestinya saya selalu mengingatkan kepada seluruh jamaah sekalian dan juga saya sendiri untuk selalu meningkatkan kualitas takwa kita kepada Allah SWT. Peningkatan tersebut dapat kita raih dengan cara melaksanakan segala perintah-perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya.

Hadirin yang dirahmati Allah …

Bulan ini merupakan bulan mulia di sisi Allah SWT sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW, bahwa bulan Dzulhijjah merupakan salah satu di antara bulan-bulan yang dimuliakan Allah SWT. Beliau bersabda sembari menerangkan bulan-bulan yang mulia.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Singkat Bulan Dzulhijjah tentang Qurban saat Idul Adha Muhammadiyah dan NU dan Link PDF

“Setahun ada 12 bulan, di antaranya terdapat 4 bulan haram, tiga yang awal adalah Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Muharram. Sedangkan, Rajab yang penuh kemuliaan ada di antara dua Jumadil dan Sya’ban.” (HR. Bukhari)

Di dalam bulan yang mulia ini, Allah SWT telah memberikan suri tauladan yang sangat baik. Jauh hari sebelum Nabi Muhammad SAW terlahir di dunia, Nabi Ibrahim merupakan orang yang sangat patuh kepada Allah SWT, ia sangat tekun beribadah. Selain itu, ia juga merupakan orang kaya yang dermawan.

 

Pada suatu hari, Nabi Ibrahim menyembelih qurban. Hewan yang disembelih di antaranya 1.000 ekor domba, 300 ekor sapi, dan 100 ekor unta. Atas kejadian ini, banyak orang mengaguminya. Bahkan, para malaikat pun terkagum-kagum padanya.

Mengetahui kekaguman para makhluk Allah SWT ini, Nabi Ibrahim berkata, “Qurban sejumlah itu bagiku belum apa-apa. Demi Allah! Seandainya aku memiliki anak laki-laki, pasti akan aku sembelih karena Allah dan aku qurbankan kepada-Nya,”

Baca Juga: TEKS Khutbah Jumat Bulan Dzulhijjah Penuh Hikmah Singkat 1 Lembar Terbaru Sebelum Idul Adha: Makna Ibadah Haji

Waktu pun berjalan dengan pasti. Nabi Ibrahim yang saat bernadzar belum memiliki putra, kini putranya sudah berusia 7 tahun. Pada sebagian keterangan berusia 13 tahun. Anak laki-laki kesayangannya ini diberi nama Ismail, yang artinya “Allah SWT telah mendengar”.

Pada malam tarwiyah, hari ke-8 di bulan Dzulhijjah, Nabi Ibrahim bermimpi ada seruan, “Hai Ibrahim! Penuhilah nadzarmu (janjimu).” Dinamakan tarwiyah karena tanggal tersebut Nabi Ibrahim memikirkan mimpi yang telah menghampirinya.

 

Malam tanggal 9 Dzulhijjah, Nabi Ibrahim kembali mendapatkan mimpi serupa. Dari sini, ia mengetahui bahwa perintah tersebut benar-benar dari Allah SWT. Tanggal ini dinamakan Arafah karena berarti mengetahui.

Pada malam tanggal 10, Nabi Ibrahim mendapatkan mimpi yang serupa kembali. Saat itu, ia merasakan seolah-olah ada yang menyeru, “Sesungguhnya, Allah SWT memerintahkan agar menyembelih putramu, Ismail.”

Baca Juga: SKB 3 Menteri Cuti Bersama Idul Adha 2023 PDF Terbaru, Revisi Libur Tiga Hari Tgl 28-30 Juni 2023

Nabi Ibrahim pun langsung terbangun dan memeluk Ismail hingga waktu Subuh. Setelah itu, Siti Hajar disuruh untuk mengganti pakaian Islami dengan kain yang baik dan menyisir rambutnya. Kenyataan ini dilakukan karena Nabi Ibrahim akan mengajak anaknya bertemu dengan Allah SWT.

Pada saat itu, iblis berusaha keras untuk menggagalkan pelaksanaan perintah Allah SWT yang agung ini. Pertama, ia menggoda Hajar, istri Nabi Ibrahim atau ibu Ismail, dengan berbagai bujuk rayu. Namun, upaya ini sia-sia. Kedua, iblis membujuk Ismail, namun upayanya juga tidak berhasil. Bahkan, Ismail melempar iblis dengan kerikil hingga satu matanya buta.

 

Sebelum melaksanakan perintah yang sangat berat ini, Nabi Ibrahim pun menyempatkan diri untuk menyampaikan perintah kepada Ismail. Sebagai anak shalih, Ismail pun tidak merasa keberatan dirinya dikorbankan atas nama Allah SWT. Peristiwa agung ini sebagaimana tercatat dalam Alquran:

“Maka, tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata, ‘Hai Anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka, pikirkanlah apa pendapatmu!’ Ia menjawab, ‘Hai Bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, Insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.” (QS. As-Shaafaat: 102)

Baca Juga: Cara Cairkan BLT BPNT 2023 Uang Rp 400 Ribu Mei-Juni Sebelum Libur Idul Adha 29 Juni 2023

Setelah mendapat persetujuan dari anak kesayangannya, Nabi Ibrahim pun segera melaksanakan perintah Allah SWT ini. Ia pun menyiapkan pisau yang sangat tajam agar dapat digunakan untuk menyembelih dengan baik. Dengan penuh ketakwaan kepada Allah SWT. Nabi Ibrahim berupaya menyembelih Ismail. Hanya saja, pisau yang digunakan untuk menyembelih tersebut tidak mampu menggores Ismail.

Akhirnya, ujian itu pun berhasil ditempuh Nabi Ibrahim dan keluarganya tanpa harus ada pengorbanan jiwa manusia. Allah SWT berfirman:

 

“Sesungguhnya, ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan, kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.” (QS. As-Shaafaat: 106-107)

Ayat tersebut memiliki makna bahwa sesudah nyata kesabaran dan ketaatan Ibrahim dan Ismail, maka Allah SWT melarang menyembelih Ismail dan untuk meneruskan qurban. Sebaliknya, Allah menggantinya dengan seekor sembelihan (kambing). Peristiwa ini menjadi dasar disyariatkannya qurban yang dilakukan pada hari raya haji.

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah …

Baca Juga: CATAT! Libur Idul Adha 2023 Jadi 3 Hari, Tetapi Ini Ketentuan Cuti Bersama Karyawan Swasta

Bermula dari kisah ketaatan Nabi Ibrahim beserta keluarga inilah, umat Islam akhir zaman juga disyariatkan untuk melaksanakan ibadah qurban. Ibadah qurban dilakukan pada tanggal 10, 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Pelaksanaan ini dianamakan sebagai Hari Raya Idul Adha atau Idul Qurban.

Adapun qurban menurut hukum syariah adalah menyembelih hewan ternak dengan niat beribadah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Bentuk ketaatan ini bisa dilihat dari keikhlasan membagikan daging qurban kepada orang-orang yang berhak.

 

Kaum Muslimin yang melaksanakan ibadah qurban diajarkan untuk menggunakan daging hewan qurbannya tidak lebih dari sepertiga. Mereka harus membagikan dua pertiga daging hewan qurban kepada fakir miskin yang lebih membutuhkannya.

Ajaran semacam ini menunjukkan bahwa selain bernilai ibadah kepada Allah SWT secara langsung, qurban juga memiliki nilai sosial yang tinggi. Dengan berqurban, kaum Muslimin diharapkan memiliki rasa kepekaan yang tinggi kepada saudara-saudaranya yang miskin.

Baca Juga: Cara Mencairkan Uang BLT Rp400.000 Bansos BPNT 2023 Sebelum Idul Adha 1444 Hijriah Tgl 29 Juni 2023

Umat Islam hidup di dunia harus memiliki rasa kebersamaan. Ketika kita sedang memiliki kecukupan rezeki, sementara tetangga kita tidak memilikinya, bahkan untuk pemenuhan kebutuhan primer saja tidak cukup, maka kita harus membantunya. Rezeki yang dititipkan Allah SWT sedikit kita ambil untuk kemudian disedekahkan kepada tetangga kita. Dengan bersedekah, isnya Allah, Allah SWT akan memberikan ganti yang lebih. Allah berfirman.

“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada Nya lah kamu dikembalikan.” (QS. Al-Baqarah: 245)

Semoga kita termasuk umat yang selalu bisa menyisihkan rezeki untuk bersedekah kepada kaum fakir miskin. Dengan begitu, pelaksanaan ibadah qurban saat ini bukan saja bernilai ibadah, namun juga sebagai wahana memupuk kepekaan sosial. Mengajarkan pentingnya berbagi kepada sesama.

 

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah …

Kisah qurban Nabi Ibrahim merupakan pelajaran berharga bagi kita semua. Ia adalah contoh nyata tentang ketaatan yang luar biasa kepada Allah SWT. Nabi Ibrahim siap memenuhi segala perintah-Nya, bahkan jika itu berarti harus menyembelih anaknya sendiri. Ia mengajarkan kepada kita arti sebenarnya dari keikhlasan dan ketakwaan yang tulus.

Selain itu, kisah ini juga mengandung pesan tentang pengorbanan, kepercayaan, dan kepatuhan kita sebagai hamba Allah SWT. Ibadah qurban bukan hanya sekadar tradisi atau ritual semata, tetapi merupakan wujud ketaatan dan pengabdian kita kepada-Nya. Qurban mengajarkan kita untuk merenungkan nilai-nilai yang lebih dalam dalam ibadah dan meningkatkan kesadaran kita akan pentingnya berbagi dengan sesama.

Baca Juga: Sidang Isbat Idul Adha 2023 Pemerintah NU dan Muhammadiyah Beda Hari, Cek Jadwal Libur Juni 2023

Dalam menjalankan ibadah qurban, marilah kita juga menghayati makna dan tujuan di baliknya. Kita tidak hanya menyembelih hewan semata, tetapi juga melaksanakan tugas sosial untuk membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan. Dengan membagikan daging qurban kepada fakir miskin dan orang-orang yang kurang mampu, kita dapat mempererat tali persaudaraan, meringankan beban mereka, dan memberikan mereka kebahagiaan di Hari Raya Idul Adha.

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah …

 

Sebagai penutup khutbah ini, marilah kita semua mengambil hikmah dari kisah qurban Nabi Ibrahim dan menerapkannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Mari kita tingkatkan kualitas takwa kita kepada Allah SWT, berikan yang terbaik dari rezeki yang telah diberikan-Nya kepada kita, dan selalu siap untuk berkorban demi agama dan kemanusiaan.

Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh jamaah yang telah hadir di masjid ini. Semoga Allah SWT senantiasa merahmati dan memberkahi kita semua. Aamiin.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Baca Juga: Cek Hari Libur Idul Adha 2023 Terbaru Cuti Bersama Ditambah Berapa Hari dari SKB 3 Menteri

Demikian materi dan contoh khutbah Jumat Bulan Dzulhijjah penuh hikmah perintah qurban di Hari Raya Idul Adha.***

Editor: Arfrian Rahmanta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah