BERITA DIY – Simak informasi bacaan niat sholat Idul Fitri lengkap dengan hukum mendirikan sholat Id dan tata cara pelaksanaannya di sini.
Setelah melaksanakan ibadah puasa Ramadhan selama sebulan penuh, hari ini umat muslim akan merayakan Lebaran Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1444 H.
Dalam hari kemenangan tersebut, umat Islam dianjurkan untuk mendirikan sholat sunnah berjamaah dua rakaat Idul Fitri.
Hal ini berdasarkan pada riwayat Abu Sa’id yang berkata: "Rasulullah SAW keluar ke tanah lapang pada hari Idul Fitri dan Idul Adha, maka pertama kali yang dilakukannya ialah sholat " (HR Bukhari).
Baca Juga: Tata Cara Salat Idul Fitri di Lapangan untuk Imam dan Jamaah, Berapa Kali Takbir?
Sholat Idul Fitri atau sholat Id dapat dikerjakan mulai dari terbitnya matahari hingga terbenamnya matahari.
Meski begitu, waktu terbaik dilaksanakan adalah ketika matahari naik kira-kira setinggi sebilah tombak.
Dikutip dari buku Fikih Ibadah Madzhab Syafi'i karya Syaikh Alauddin Za'tari, kata Id berasal dari kata 'al-'aud' artinya kembali dan membiasakan.
Penyebutan kata Id merujuk pada fakta hari raya Idul Fitri akan terus berulang tiap tahun dan sebagai penanda masuknya bulan Syawal di kalender Hijriah.
Hukum Mendirikan Sholat Idul Fitri
Dalam buku Fikih Shalat Empat Madzhab oleh Abdul Qadir Ar-Rahbawi, tiap-tiap ulama memiliki perbedaan pendapat mengenai hukum mendirikan sholat Idul Fitri, yaitu:
- Sunnah Muakaddah (sangat dianjurkan). Ini adalah pendapat jumhur (mayoritas) Ulama. Beberapa madzhab yang meyakini pendapat ini adalah madzhab Maliki dan Syafi’i.
- Fardhu Kifayah, artinya (yang penting) dilihat dari segi adanya shalat itu sendiri, bukan dilihat dari segi pelakunya. Atau (dengan bahasa lain, yang penting) dilihat dari segi adanya sekelompok pelaku, bukan seluruh pelaku. Maka jika ada sekelompok orang yang melaksanakannya, berarti kewajiban melaksanakan shalat ‘Ied itu telah gugur bagi orang lain. Pendapat ini adalah pendapat yang terkenal di kalangan madzhab Hambali.
- Fardhu ‘Ain (kewajiban bagi tiap-tiap kepala), artinya ; berdosa bagi siapa yang meninggalkannya. Ini adalah pendapat madzhab Hanafiyah serta pendapat salah satu riwayat dari Imam Ahmad.
Tata Cara Pelaksanaan Sholat Idul Fitri
- Takbiratul Ihram
Bertakbir sebanyak 7 kali pada rakaat pertama. Pada tiap selang takbirnya mengucapkan doa;
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ للهِ وَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُمَّ اغْفِرْلِي وَ ارحمني
Subhaanallah wal hamdu lillaah, wa laa ilaaha illallaah wallaahu akbar, Allahummaghfir lii warhamnii
Artinya: "Maha Suci Allah dan segala pujian hanya milik Allah, dan tiada tuhan yang layak disembah melainkan Allah, Allah Maha Besar, Ya Allah ampunilah aku dan sayangilah aku."
- Membaca doa iftitah
- Membaca Surat Al-Fatihah
- Membaca Surat Al-A'la
- Rukuk
- Lanjut i'tidal
- Sujud pertama
- Duduk di antara dua sujud
- Sujud kedua
- Bangkit atau berdiri dari sujud.
- Takbir untuk rakaat kedua sebanyak 5 kali dengan diselingi doa seperti pada takbir rakaat pertama.
- Membaca Surat Al-Fatihah.
- Membaca Surat Al-Ghasiyah.
- Rukuk.
- Lanjut i'tidal
- Sujud pertama
- Duduk di antara dua sujud
- Sujud kedua
- Tahiyat akhir
- Salam
Niat Sholat Idul Fitri Berjamaah
- Sebagai Imam
أُصَلِّي سُنَّةَ لِعِيدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى
Ushallii sunnatan li ‘idil fitri rak’ataini imaaman/makmuuman lillaahi ta’aalaa
Artinya: Aku berniat mengerjakan sholat sunnah Idul Fitri sebanyak dua raka’at sebagai imam karena Allah Ta’ala.
- Sebagai Makmum
أُصَلِّي سُنَّةَ لِعِيدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى
Ushallii sunnatan li ‘idil fitri rak’ataini makmuuman lillaahi ta’aalaa
Artinya: Aku berniat mengerjakan sholat sunnah Idul Fitri sebanyak dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta’ala.
Baca Juga: Teks Takbiran Idul Fitri Lengkap Pendek dan Panjang dalam Tulisan Latin dan Arti Bahasa Indonesia
Demikianinformasi bacaan niat sholat Idul Fitri lengkap dengan hukum mendirikan sholat Id dan tata cara pelaksanaannya di sini.***