Network
Dalam hadits yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim disebutkan, Aisyah RA berkata:
“Peristiwa awal turunnya wahyu kepada Rasulullah SAW adalah diawali dengan Ar-ru'yah ash-shadiqah (mimpi yang benar) di dalam tidur. Tidaklah Beliau bermimpi, kecuali yang Beliau lihat adalah sesuatu yang menyerupai belahan cahaya Shubuh. Dan di dalam dirinya dimasukkan perasaan untuk selalu ingin menyendiri.”
Baca Juga: Benarkah Menangis Bikin Puasa Batal? Begini Hukum dan Daftar yang Membatalkan Puasa Ramadhan
Sejak mendapatkan mimpi tersebut, Nabi Muhammad SAW senang beribadah dan menyendiri di Gua Hira pada malam hari.
Nah, pada malam 17 bulan Ramadhan, Rasulullah SAW didatangi malaikat Jibril. Malaikat berkata “Iqra” atau bacalah kepada Nabi Muhammad SAW.
Kemudian Nabi Muhammad SAW mengatakan dirinya tidak pandai dalam membaca. Malaikat kemudian menarik dan mendekap Rasulullah SAW.
Hal tersebut terjadi berulang tiga kali. Malaikat Jibril pun akhirnya menyampaikan wahyu Al-Qur’an.
Baca Juga: Niat Sholat Witir 3 Rakaat dan Tata Caranya untuk Berjamaah, Cek DI SINI
