Renungan Harian Katolik Hari Ini 11 Maret 2023 Tentang Mengampuni dan Menerima dengan Sukacita

- 10 Maret 2023, 19:45 WIB
Ilustrasi - Renungan harian Kaatolik hari ini Sabtu, 11 Maret 2023 tentang Mengampuni dan Menerima dengan Sukacita.
Ilustrasi - Renungan harian Kaatolik hari ini Sabtu, 11 Maret 2023 tentang Mengampuni dan Menerima dengan Sukacita. /PIXABAY/@jeffjacobs1990

BERITA DIY - Simak teks renungan harian Katolik hari ini Sabtu, 11 Maret 2023 tentang Mengampuni dan Menerima dengan Sukacita berikut ini.

Anda tentunya tidak asing dengan kisah si bungsu yang kembali ke rumah bapanya di dalam kitab suci. Bacaan tersebut akan kita renungan hari ini Jumat, 11 Maret 2023.

Diambil dari Injil Lukas 15: 1-3, 11-32 renungan harian Katolik hari ini memiliki makna yang cukup mendalam dan menyentuh hati jika kita mau menerima sapaan kasih Tuhan.

 

 

Selengkapnya, berikut teks renungan harian Katolik hari ini Sabtu, 11 Maret 2023 tentang Mengampuni dan Menerima dengan Sukacita.

Baca Juga: Renungan Harian Katolik 10 Maret 2023, Bacaan Injil Matius 21:38 Tentang Menjadi Pribadi yang Tidak Dibutakan

Perumpamaan tentang anak yang hilang berintikan pengampunan dan sukacita yang ditampilkan dengan sangat mengagumkan oleh sang tokoh utama, yakni seorang ayah yang mewakili secara sempurna sikap dan tindakan Allah sendiri.

 

Allah yang berbelas kasihan mengampuni orang yang berdoa. Sebelum orang berdosa itu mengakui kesalahannya, belas kasihan Allah sudah menantikan dan menjemputnya,

Allah menerima kembali orang berdosa yang bertotabat dan memulihkan statusnya sebagai anak-Nya yang tercinta, yang berangkali melebihi harapan orang itu sendiri.

Si anak bungsu menggambarkan penyesalan dan pertobatan sejati. Di dalam pertobatan yang sejati termuat beberapa unsur yang mendasar, yakni penyesalan, ungkapan tobat, dan silih atas dosa. Unsur-unsur itu dihayati dengan baik oleh si bungsu.

 

Baca Juga: Renungan Harian Katolik Tentang Kesabaran Singkat dan Menyentuh Hati Lengkap dengan Doa Syukur

Setelah melakukan kesalah dan doa, dia menyesali perbuatannya, mengungkapkan kata-kata tobat dan melakukan silih dengan rela menjadikan dirinya sebagai seorang upahan. Inilah syarat utama untuk menerima pengampunan.

Sementara itu, si sulung menampilkan diri sebagai seorang yang saleh tetapi tidak rela menerima kembali orang yang bersalah dan lebih mudah menjatuhkan hukuman.

 

Sikap ini mirip dengan sikap orang Farisi yang marah dan iri hati karena kabar gembira diperluas kepada orang-orang terbuang.

Rahmat belas kasih dan pengampunan Allah bagi orang berdoa tidak menjadi berita yang menggembirakan bagi si sulung karena ia menghayati ketaatan terhadap perintah-perintah ayahnya sebagai suatu kewajiban yang harus mendapatkan balasan.

Baca Juga: Renungan Minggu, 5 Maret 2023 Tentang Menjadi Murah Hati seperti Bapa, Lengkap Bacaan Injil Lukas 6: 36-38

 

Sikap ini mirip dengan orang Farisi yang merasa berhak atas imbalan yang lebih besar dibandingkan dengan orang lain. Karena itu, mereka merasa kecewa dan cemburu karena belas kasihan Yesus tertuju kepada orang berdosa.

Mari kita menempatkan diri kita pada posisi si anak bungsu. Kita mungkin telah meninggalkan rumah Tuhan dan menjauh dari-Nya. Kita mungkin juga berpikir bahwa kita tidak pantas untuk diampuni karena dosa-dosa kita.

Namun, Tuhan selalu memperhatikan kita, merindukan kita dan menunggu kita pulang. Tuhan tidak pernah berhenti mengasihi kita, Ia tidak akan pernah meninggalkan kita, Tuhan dengan sabar menunggu kita pulang.

 

----------

Renungan harian Katolik hari ini oleh Alfons Jehadut, Unit Naskah dan Penerbitan Lembaga Biblika Indonesia dikutip dari Aplikasi Ekatolik.

Demikian teks renungan harian Katolik hari ini Sabtu, 11 Maret 2023 tentang Mengampuni dan Menerima dengan sukacita.***

Editor: Sani Charonni


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x