Apa Itu Diagram Identitas Gunung Es di Pendidikan Guru Penggerak untuk Capaian Merdeka Belajar

- 11 November 2022, 12:57 WIB
Penjelasan apa itu diagram identitas gunung es di pendidikan guru penggerak untuk capaian merdeka belajar yang salah satunya adalah memahami profil pelajar Pancasila.
Penjelasan apa itu diagram identitas gunung es di pendidikan guru penggerak untuk capaian merdeka belajar yang salah satunya adalah memahami profil pelajar Pancasila. /Tangkap layar YouTube.com/Adisan Jaya

BERITA DIY - Mengenal apa itu diagram identitas gunung es di pendidikan guru penggerak untuk capaian Merdeka Belajar dengan profil pelajar Pancasila.

Salah satu hal yang perlu dipelajari oleh guru penggerak adalah diagram identitas gunung es yang pertama kali diperkenalkan oleh para psikolog Jabar Masagi dalam penguatan karakter peserta didik.

Dengan memahaim diagram identitas gunung es, semangat Merdeka Belajar oleh guru penggerak sesuai tujuan pendidikan nasional yakni membentuk pelajar Pancasila.

Lantas, apa itu diagram identitas gunung es? Yuk belajar, guru penggerak perlu tahu!

Baca Juga: Sudah Dibuka! Simak Cara Daftar Guru Penggerak Angkatan 7: Ini Jadwal dan Syarat Pendaftaran PGP

Mengenal apa itu diagram identitas gunung es

Apa yang disebut dengan diagram identitas gunung es adalah metode atau cara bagaimana karakter seseorang bisa ditumbuhkan.

Diagram identitas gunung es mengadopsi teori gunung es yakni apa yang terlihat di permukaan tidak menunjukkan sebesar apa yang tersembunyi di bawah laut.

Dengan diagram identitas gunung es, guru penggerak wajib menganalisis sifat dan sikap siswa tidak hanya yang terlihat di permukaan saja.

Di mana, bagian gunung es yang terlihat di atas permukaan air biasanya hanya berkisar 12 persen, sisanya 88 persen ada di bawah air.

Baca Juga: Pendaftaran Guru Penggerak Angkatan 7 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Kriteria agar Lolos Seleksi

Dalam diagram identitas gunung es, 12 persen bagian di permukaan adalah karakter/sifat yang disadari manusia, sementara 88 persen belum disadari.

Perlu usaha agar 88 persen sifat atau karakter tersembunyi tersebut mampu disadari oleh manusia.

Pada 88 persen karakter yang belum disadari tersebut tertanam soft skill, pola pikir, kepercayaan dan nilai-nilai. Hal-hal tersebut dinamakan identitas.

Jadi, karakter yang terlihat terbentuk dari kebiasaan yang merupakan kegiatan atau perilaku yang sadar atau tidak dilakukan secara berulang oleh manusia.

Kemudian, kebiasaan yang dilakukan menjadi karakter kumulatif seseorang.

Baca Juga: Apa Itu Kampus Mengajar dalam Kurikulum Merdeka Belajar 2022 dari Kemendikbudristek untuk Mahasiswa Magang

Selain dari dalam diri, pertumbuhan karakter manusia juga dipengaruhi oleh lingkungan.

Kembali ke analogi gunung es bahwa permukaan gunung es yang terlihat menggambarkan lingkungan yang terlihat oleh mata, fisik dan disadari.

Sementara, bagian gunung es yang berada di bawah permukaan laut menggambarkan lingkungan yang tidak terlihat, bersifat psikis dan tidak mudah untuk disadari.

Dua lingkungan tersebut yang berpengaruh: mampu mengubah atau menumbuhkan karakter seseorang.

Untuk menumbuhkan karakter, dua lingkungan tersebut biasa disebut pengkondisian dan pembiasaan, baik lingkung fisik atau psikis, baik secara eksplisit maupun implisit.

Baca Juga: Bagaimana Konsep Kurikulum Merdeka Belajar? Simak Penjelasannya

Para guru mampu membantu pertumbuhan karakter para siswa melalui dua jalan utama untuk pengondisian dan pembiasaan perilaku yang positif yakni lewat jalan keteladanan dan sistem atau aturan.

Komitmen melalui dua jalan keteladanan dan sistem atau aturan inilah yang perlu dilakukan secara konsisten oleh guru dan sekolah.

Dengan begitu, pertumbuhan karakter para peserta didik bisa kepada arah yang lebih baik dengan mengambil contoh perilaku guru yang baik dan lingkungan sekolah yang teratur.

Baca Juga: Contoh Teks Pidato Hari Guru Nasional, Tema: Bangkitkan Semangat Wujudkan Merdeka Belajar

Demikian penjelasan diagram identitas gunung es di pendidikan guru penggerak untuk capaian Merdeka Belajar yang salah satunya adalah memahami profil pelajar Pancasila.***

Editor: Arfrian Rahmanta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x