BERITA DIY - Berikut informasi kronologi santri Gontor meninggal. Pengacara kondang Hotman Paris turun tangan dan pernyataan pihak ponpes.
Masyarakat digegerkan dengan kasus meninggalnya seorang santri di ponpes Gontor, Ponorogo, Jawa Timur didiuga akibat penganiayaan.
Kasus ini menyeruak ke permukaan setelah pengaca kondang Hotman Paris didatangi oleh ibu dari santri bernama AM yang meninggal tersebut.
Dalam video yang diunggah di akun Instagram pribadinya pada tanngal 5 September 2022, Hotman Paris menyampaikan bahwa dia didatangi ibunda dari AM di Palembang pada tanggal 4 September 2022 lalu.
"Halo bapak Kapolda Jawa Timur, saya Hotam Paris pada tanggal 4 September didatangi seorang ibu yang menangis-nangis mengatakan anaknya meninggal yang selama ini tinggal di suatu pesantren di daerah Gontor," kata Hotman Paris.
Hotman Paris dalam video itu mengatakan bahwa dia sudah menyarankan sang ibu membuat laporan ke Polres yang membawahi wilayah Gontor.
Akan tetapi sang Ibu mengatakan bahwa dia tidak memiliki uang transport dan teman yang bisa mengantarkan ke Gontor.
Hotman Paris juga mengatakan bahwa ia diperlihatkan foto jenazah santri tersebut yang kainnya berlumuran dengan darah yang menguatkan dugaan adanya tindak kekerasan.
Baca Juga: Viral di TikTok! Ternyata Ini Kronologi Polisi yang Gerebek Istrinya saat Selingkuh di Hotel
"Bapak Kapolda Jawa Timur tolong segera diturunkan tim untuk menyelidiki," kata Hotman Paris.
Kronologi Meninggalnya AM Santri Ponpes Gontor
Santri AM yang meninggal dunia adalah ketua pelaksana dalam kegiatan Perkajum tersebut.
Adapun di tanggal 19 Agustus 2022 sore semua santri diketahui kembali ke pondok.
Kemudian di tanggal 20-21 Agustus atau pada hari Sabtu dan Minggu dilaksanakan pengumpulan barang yang dipinjam dari koordinator pramuka.
Pada hari senin, 22 Agustus 2022 koordinator pramuka ponpes menemukan ada barang yang belum kembali dari peminjaman.
Kuat dugaan pada saat itu koordinator menanyakan perihal barang pinjaman yang tidak ada kepada AM.
Tetapi karena mungkin dijawab tidak tahu terjadilah penganiayaan kepada AM sampai membuatnya meninggal dunia.
AM diketemukan meninggal dunia di tempat penyimpanan barang pramuka dan pada pukul 10.20 WIB pihak ponpes menghubungi pihak keluarga untuk menyampaikan wafatnya AM.
Pada tanggal 23 Agustus 2022 jenazah AM diantarkan ke rumah duka dan perwakilan pondok yang mengantar jenazah mengatakan bahwa AM meninggal karena terjatuh saat mengikuti kegiatan pramuka.
Kini terungkap bahwa AM meninggal karena adanya dugaan penganiayaan dan pelaku sudah dikeluarkan dari pesantren.
Terpisah, Noor Syahid juru bicara Pondok Modern Darussalam Gontor melalui unggahan video di kanal YouTube gontortv menyampaikan permohonan maaf dan klarifikasi.
"Kami keluarga besar pondok modern Gontor dengan ini memohon maaf sekaligus berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya atas wafatnya anada AM khususnya kepada orang tua dan keluarga almarhum di Sumatera Selatan," katanya.
Pihak pondok pesantren juga menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga apabila dalam proses pengantaran jenazah dianggap tidak jelas dan tidak terbuka.
"Berdasarkan penemuan tim pengasuhan santri kami memang menemukan adanya dugaan penganiayaan yang menyebabkan almarhum wafat," imbuhnya.
Noor Syahid dalam keterangannya menyampaikan bahwa menyikapi adanya dugaan kekerasan, pihak ponpes modern Gontor sudah mengambil tindakan tegas dengan mengeluarkan santri yang diduga terlibat meninggalnya AM.
"Pada prinsipnya kami pondok modern Gontor tidak mentolernsi segala aksi kekerasan di dalam lingkungan pesantren apapun bentuknya termasuk dalam kasus anada AM ini," ujarnya.
Pihak ponpes juga mengatakan siap mengikuti segala upaya hukum terhadap kasus meninggalnya ananda AM karena dugaan kekerasan.
Sebagai informasi sebelum meninggal dunia pada tanggal 22 Agustus 2022, santri bernama AM mengikuti kegiatan perkemahan Kamis-Jumat di pondok yang dilaksanakan pada tanggal 18-19 Agustus 2022.
Demikian informasi kronologi santri Gontor meninggal. Pengacara kondang Hotman Paris turun tangan dan pernyataan pihak ponpes.***