Mungkin kita hanya berfikir menyelamatkan negeri kita dari musuh-musuh yang mau mencaplok daerah kekuasaan dan Kesatuan Negara Republik Indonesia. Padahal Allah dapat menghancurkan negeri ini hanya dengan satu ucapan: “Kun”, maka negeri ini hancur.
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَاتٍ مِّنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِن كَذَّبُوا…
“Andaikata penduduk negeri itu beriman dan bertakwa…”
Kita sering mendengar ucapan iman, kita seringkali disuruh bertakwa, tapi apa buktinya kita bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala?
Tatkala kemaksiatan merajalela dimana-mana, tatkala tempat-tempat kesyirikan juga masih dilestarikan, tatkala pergaulan bebas dibiarkan, tatkala LGBT didiamkan, maka kita tinggal menunggu adzab Allah.
Jangan berpikir: “Insyaallah kita sudah punya peralatan yang komplit, yang dapat menyelamatkan negeri kita dari serangan musuh.” Tapi jangan sampai kita menjadikan Allah musuh kita.
Mungkin ceramah tentang bahaya riba sering kita dengarkan dan sebagian kita sakit hati kalau diberi tahu jangan riba. Padahal kita sedang menjaga NKRI, menjaga negeri kita, jangan sampai negeri kita bubar. Salah satu (cara menjaganya) adalah dengan meninggalkan riba. Allah sudah memanggil kita, Allah mengatakan:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَذَرُوا مَا بَقِيَ مِنَ الرِّبَا إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ