Tanggal Berapa Tahun Baru Islam 1444 Hijriah? Ini Doa dan Amalan Jelang 1 Muharram atau 1 Suro

- 22 Juli 2022, 08:39 WIB
Ilustrasi tanggal berapa tahun baru Islam 1444 Hijriah dilengkapi doa dan amalan jelang 1 Muharram atau 1 Suro.
Ilustrasi tanggal berapa tahun baru Islam 1444 Hijriah dilengkapi doa dan amalan jelang 1 Muharram atau 1 Suro. /Pixabay/mohamed_hassan

BERITA DIY - Tanggal berapa tahun baru Islam 1444 Hijriah menjadi pertanyaan banyak orang. Simak penjelasan berikut dilengkapi doa dan amalan jelang 1 Muharram atau 1 Suro.

Tahun baru Islam merupakan hari yang diperingati setiap 1 Muharram dalam kalender Hijriah, atau 1 Suro dalam kalender Jawa.

Berdasarkan metode hisab, tahun baru Islam atau 1 Muharram 1444 Hijriah bertepatan dengan tanggal 30 Juli 2022 atau hari Sabtu.

Tahun baru ini menjadi spesial bagi umat Islam. Sebab, ada doa serta amalan yang bisa diperbuat untuk meningkatkan keimanan kepada Allah SWT.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1444 H Tentang Spirit Hijrah Semangat Perubahan

Adapu, doa menjelang dan saat tahun baru Islam atau 1 Muharram 1444 Hijriah yang bisa dipanjatkan yaitu:

- Doa akhir tahun Hijriah

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. اَللهم مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي السَّنَةِ الْمَاضِيَةِ وَلَمْ تَرْضَهُ، وَنَسِيْتُهُ وَلَمْ تَنْسَهُ، وَحَلُمْتَ عَنِّيْ مَعَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ، وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ بَعْدَ جَرَاءَتِيْ عَلَيْكَ،اَللهم إِنِّيْ أَسْتَغْفِرُكَ مِنْهُ فَاغْفِرْ لِيْ.اَللهم وَمَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ تَرْضَاهُ وَوَعَدْتَنِيْ عَلَيْهِ الثَّوَابَ وَالْغُفْرَانَ فَتَقَبَّلْهُ مِنِّيْ، وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Artinya: "Bismillahirrahmanirrahim. Semoga Allah melimpahkan shalawat dan keselamatan kepada Sayyidina Muhammad, keluarga dan para sahabatnya. Ya Allah, amal yang telah aku lakukan pada tahun lalu, namun tidak Engkau ridhai, amal yang telah aku lupakan namun tidak Engkau lupakan, Engkau telah berbuat bijak kepadaku meskipun sebenarnya mampu untuk menghukumku, Engkau menyeru kepadaku untuk bertobat setelah kenekatanku (bermaksiat) kepada-Mu,

Halaman:

Editor: F Akbar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x