Amalan Apa Saja yang Harus Diperbanyak Menjelang Idul Adha atau di Bulan Dzulhijjah? Ini Penjelasannya

- 7 Juli 2022, 11:05 WIB
Ilustrasi - Informasi mengenai amalan apa saja yang harus diperbanyak menjelang Hari Raya Idul Adha atau di bulan Dzulhijjah.
Ilustrasi - Informasi mengenai amalan apa saja yang harus diperbanyak menjelang Hari Raya Idul Adha atau di bulan Dzulhijjah. /PIXABAY/@mohamed_hassan

BERITA DIY - Simak Informasi mengenai amalan apa saja yang harus diperbanyak menjelang Hari Raya Idul Adha atau di bulan Dzulhijjah berikut ini.

Bulan Dzulhijjah merupakan bulan haram yang memiliki keistimewaan, salah satunya yakni pada 10 malam pertama bulan Dzulhijjah. Dari Ibnu Umar Radhiyallaahu ‘Anhuma, dari Nabi SAW bersabda:

مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمُ عِنْدَ اللَّهِ وَلَا أَحَبُّ إِلَيْهِ الْعَمَلُ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ

“Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal sholih di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah).” (HR. Ahmad, dishahihkan Syaikh Ahmad Syakir).

Keistimewaan 10 malam hari pertama bulan Dzulhijjah sangatlah besar. Amalan sholeh yang dikerjakan oleh kita diistimewakan dan dicintai oleh Allah serta dilipatgandakan pahalanya yang mana hal ini merupakan nikmat dan karunia dari Allah SWT kepada hambaNya.

Baca Juga: Apakah Setelah Idul Adha Boleh Puasa Ayyamul Bidh? Ini Jadwal Serta Niat dalam Arab, Latin, dan Artinya

Dalam rangka menyambut bulan Dzulhijjah, berikut beberapa amalan yang harus diperbanyak menjelang Hari Raya Idul Adha, dilansir dari laman Universitas Islam Indonesia

1. Puasa Arafah

Puasa Arafah adalah puasa sunnah yang dijalankan pada tanggal 09 Dzulhijjah tahun Hijriah. Puasa Arafah dianjurkan bagi umat muslim yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji di Makkah.

Dari Abu Qotadah, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ

“Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162)

2. Takbir dan Dzikir

Perbanyak dzikir termasuk bertahlil, bertasbih, beristighfar, bertahmid, bertakbir dan memperbanyak doa merupakan suatu amalan yang dianjurkan pada bulan ini.

Baca Juga: Kapan Boleh Kembali Berpuasa Setelah Melaksanakan Hari Raya Idul Adha dan Kurban Pada Bulan Dzulhijjah

Tidak hanya dijalankan pada bulan Dzulhijjah saja tetapi juga dibiasakan pada keseharian hidup kita. Ibnu ‘Abbas berkata, “Berdzikirlah kalian pada Allah di hari-hari yang ditentukan yaitu 10 hari pertama Dzulhijjah dan juga pada hari-hari tasyriq.” Ibnu ‘Umar dan Abu Hurairah pernah keluar ke pasar pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah, lalu mereka bertakbir, lantas manusia pun ikut bertakbir. Muhammad bin Ali pun bertakbir setelah sholat sunnah”

3. Menunaikan Ibadah Haji dan Umroh

Ibadah haji merupakan sholat satu ibadah dari rukun Islam yang kelima, dan wajib dikerjakan oleh setiap muslim bagi yang mampu mengerjakan baik secara finansial maupun fisik.

“(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barang siapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.” (QS. Al Baqarah [2]; ayat: 196-197)

4. Berkurban

Hari Raya Idul Adha atau sering dikenal dengan Hari Raya kurban, karena pada tanggal 10 Dzulhijjah tersebut, umat Islam berlomba-lomba menyisihkan sebagian hartanya untuk membeli kambing, lembu atau unta untuk disembelih setelah sholat Hari Raya Idul Adha dilaksanakan dan tiga hari setelahnya atau yang kita kenal dengan hari tasyrik.

Baca Juga: Teks Khutbah Idul Adha 2022 Kisah Suri Tauladan Nabi Ibrahim AS yang Menggetarkan Jiwa

Udhiyah atau menyembelih hewan kurban disyariatkan oleh Allah SWT sebagaimana difirmankan dalam surat al-kautsar [108]: 2 berikut ini:

“Dirikanlah sholat dan berkurbanlah (an-nahr). Para Jumhur ulama menafsirkan ayat tersebut dengan “Berkurbanlah pada hari Idul Adha (yaum an-Nahr).

5. Bertaubat (tidak bermaksiat)

Perintah bertaubat dan tidak melakukan maksiat sudah menjadi kewajiban kita sebagai umat Islam untuk melaksanakan perintah tersebut, namun hal serupa ditekankan bagi umat Islam bertaubat dari berbagai dosa dan maksiat di awal bulan Dzulhijjah.

Artinya kita menyibukkan diri di awal bulan Dzulhijjah dengan amal-amal sholeh serta meninggalkan kedzoliman terhadap sesama. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Kemudian, sesungguhnya Tuhanmu (mengampuni) bagi orang-orang yang mengerjakan kesalahan karena kebodohannya, kemudian mereka bertaubat sesudah itu dan memperbaiki (dirinya), sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang“. (QS. An-Nahl [16]; ayat : 119)

Baca Juga: Teks Khutbah Idul Adha 2022 Menyentuh Hati Tentang Sikap Rela Berkorban Sebagai Bukti Cinta Sejati: Link PDF

Demikianlah Informasi mengenai amalan apa saja yang harus diperbanyak menjelang Hari Raya Idul Adha atau di bulan Dzulhijjah.***

Editor: Iman Fakhrudin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah