Khutbah Jumat Menyentuh Hati, Terbaru Disertai Doanya untuk Bulan Dzulhijjah Tentang Manusia Mahluk yang Mulia

- 1 Juli 2022, 08:32 WIB
 Ilustrasi - Contoh khutbah Jumat menyentuh hati, terbaru lengkap dengan teks doanya untuk bulan Dzulhijjah tentang manusia mahluk yang mulia.
Ilustrasi - Contoh khutbah Jumat menyentuh hati, terbaru lengkap dengan teks doanya untuk bulan Dzulhijjah tentang manusia mahluk yang mulia. /FREEPIK/wirestock

Yang artinya : Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.

Lebih lanjut disampaikan bahwa terkait perbedaan makhluknya berdasarkan keberadaan akal dan nafsunya, maka tidak heran bila malaikat adalah gambaran makhluk yang patuh dan taat terhadap segala perintah Allah kepadanya, karena ketiadaan syahwatnya. Malaikat juga banyak memiliki ilmu terkait penggunaan akalnya itu.

Sementara itu hewan merupakan kebalikan dari malaikat. Yang tidak memiliki akal, namun hanya memiliki nafsu. Karenanya hidupnya hanya berdasarkan naluri dan insting hanya untuk memenuhi kebutuhan agar hidup dan berkembang biak semata.

Berdasarkan gambaran malaikat dan hewan itu, maka manusia adalah yang paling sempurna memiliki keduanya yaitu akal dan nafsu. Tetapi yang menjadi permasalahan terletak pada sebagaimana cerdas seseorang itu mengelola nafsunya dengan anugerah akal yang diberikan Allah kepadanya.

Dalam buku Uddatush shabirin, Qatadah ra menegaskan tentang hal itu dalam riwayatnya, ia berkata :

“Allah menciptakan malaikat dengan akal tanpa syahwat dan menciptakan hewan dengan syahwat tanpa akal, serta menciptakan manusia dan menjadikan baginya akal dan syahwat. Maka barang siapa akalnya mengalahkan syahwatnya, maka dia bersama malaikat, dan barang siapa syahwatnya mengalahkan akalnya maka dia seperti hewan”.

Baca Juga: Teks Materi Khutbah Jumat Bulan Dzulhijjah tentang Keutamaan Bulan Dzulhijjah dan Idul Adha 2022 Singkat

Ma’asiral muslimin hafidzokumullah

Manusia mempunyai derajat kemuliaan yang berbeda-beda di hadapan Allah SWT, derajat kemuliaan seorang manusia dilihat dari ketaqwaanya. Ath Thobari rahimahullah dalam tafsirnya berkata, “Sesungguhnya yang paling mulia di antara kalian –wahai manusia- adalah yang paling tinggi takwanya pada Allah, yaitu dengan menunaikan berbagai kewajiban dan menjauhi maksiat. Bukanlah yang paling mulia dilihat dari rumahnya yang megah atau berasal dari keturunan yang mulia”.

Ibnu Katsir rahimahullah dalam Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim berkata, “Sesungguhnya kalian bisa mulia dengan takwa dan bukan dilihat dari keturunan kalian”
Dan ditegaskan dalam al-Qur’an surat al-Hujurat ayat 13:

Halaman:

Editor: Aziz Abdillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x