Sebagaimana diketahui, ketika sebelum wudhu dan setelah wudhu umat muslim dianjurkan untuk selalu membaca kalimat – kalimat toyyibah.
Baca Juga: Bagaimana Hukum Wudhu di Toilet, Apakah Boleh? Ini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat
Yaitu saat sebelum wudhu membaca bismillaahirrahmaanirraahiim dan sesudah wudhu mengucapkan
أَشْهَدُ أَنْ لَاإِلٰهَ إِلَّااللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِيْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ
Asyhadu allaa ilaaha illallaah waḫdahaa laa syariika lahu wa asyhadu anna muḫammadan ‘abduhuu wa rasuuluhuu, allaahummaj'alnii minat tawwaabiina waj'alnii minal mutathahhiriin
Artinya:
“Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi – Nya, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan Allah. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk dalam golongan orang-orang yang bertobat dan jadikanlah aku termasuk dalam golongan orang-orang yang bersuci (shalih),” Hadits Riwayat Imam Muslim dan Imam At Tirmidzi.
Sedangkan di dalam toilet sendiri merupakan tempat terlarang untuk mengucapkan kalimat – kalimat toyyibah dan doa tersebut.
“Karena toilet punya sifat tertentu, sifatnya hanya untuk membuang hadas, baik yang kecil atau besar dan bisa jadi melahirkan najis,”