Teks Khutbah Jumat Terakhir di Bulan Ramadhan 2022 tentang Memaksimalkan Sisa Bulan Puasa

- 27 April 2022, 12:55 WIB
Ilustrasi Khutbah, contoh teks khutbah Jumat singkat terbaru di akhir bulan Ramadhan 2022 tentang memaksimalkan sisa bulan Ramadhan.
Ilustrasi Khutbah, contoh teks khutbah Jumat singkat terbaru di akhir bulan Ramadhan 2022 tentang memaksimalkan sisa bulan Ramadhan. /FREEPIK/wirestock

BERITA DIY - Berikut contoh teks khutbah Jumat Singkat terbaru di akhir bulan Ramadhan 2022 tentang memaksimalkan sisa bulan Ramadhan.

Bulan Ramadhan telah memasuki hari ke-25, dengan kata lain umat Islam akan segera memasuki bulan Syawal dan merayakan Idul Fitri 2022.

Pada minggu ke empat bulan Ramadhan kali ini, umat Islam juga akan melaksanakan Jumat terakhir di bulan Ramadhan 2022 kali ini.

Baca Juga: Teks Khutbah Idul Fitri 2022 yang Menenangkan dan Menyejukan Hati Jamaah, Berjudul Muhasabah Kehidupan Manusia

Tentunya pada har-hari terakhir Ramadhan 2022 umat muslim akan berbondong-bondong meningkatkan amal kebaikannya.

Sehingga, usai bulan Ramadhan akan lahir manusia baru yang terus menjalankan perintah dan menjauhi yang dilarang.

Bagi yang ingin menyampaikan ceramah Jumat terakhir di bulan Ramadhan 2022, tulisan ini menampilkan contoh teks khutbah Jumat terakhir di bulan Ramadhan 2022 tentang memaksimalkan sisa bulan puasa.

Khutbah Jumat Terakhir di bulan Ramadhan 2022 ini diambil dari laman jatim.nu.or.id.

Berikut teks teks khutbah Jumat Singkat terbaru di akhir bulan Ramadhan 2022 tentang memaksimalkan sisa bulan Ramadhan:

Baca Juga: Contoh Teks Khutbah Idul Fitri: Singkat dan Padat tentang Mendapatkan Ridha Allah di Hari yang Fitri

Khutbah I

   اَلْحَمْدُ للهِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ اللهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. أَمَّا بَعْدُ، فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ في مُحْكَمِ كِتَابِهِ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah

Mengawali khutbah yang singkat ini, khatib berwasiat kepada kita semua, terutama kepada diri khatib pribadi untuk senantiasa berusaha meningkatkan ketakwaan dan keimanan kepada Allah Subhanahu Wa Taala dengan menjalankan semua kewajiban dan menjauhkan diri dari segala yang dilarang dan diharamkan.

Jamaah Jumat Rahimakumullah

Musim kebaikan itu telah hadir di tengah-tengah kita. Musim maghfirah dan rahmah itu telah berada di depan mata. Akan tetapi, meski pandemi Covid-19 masih menghantui kita. Wabah ini masih ada kemungkinan menyerang, karenanya vaksinasi terus dilakukan bahkan sampai level booster.

Baca Juga: Bacaan Bilal Tarawih 23 Rakaat dan Witir Urutan Teks Latin, Bahasa Arab, serta Artinya Indonesia

Hadirin yang Dirahmati Allah

Situasi saat ini memang berbeda tidak seperti biasanya. Keadaan di sekitar kita pada Ramadhan tahun ini mungkin tidak sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Kondisi perekonomian sebagian besar masyarakat pada Ramadhan tahun ini mengalami penurunan dan terus melemah. Situasi dan kondisi memang berubah. Tapi hati kita tidak boleh berubah. Dalam menyikapi perkembangan terkini, sesulit apa pun keadaannya, hati tidak boleh goyah dan iman tidak boleh melemah. Mari kita terus mengasah senjata sabar dan syukur kita. Inilah saatnya kita diuji oleh Allah, apakah kita betul-betul memiliki sifat sabar dan syukur ataukah sabar dan syukur selama ini hanya slogan di bibir saja.

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah

Kita perlakukan Ramadhan tahun ini sebagaimana kita memperlakukan Ramadhan tahun-tahun sebelumnya. Kita raih ampunan, keberkahan, rahmat Allah dan pembebasan dari api neraka pada Ramadhan ini sebagaimana hal itu juga kita lakukan dengan penuh semangat pada Ramadhan-Ramadhan sebelumnya. Semangat ibadah kita harus tetap membaja. Api motivasi kita harus senantiasa menyala. Gairah kebajikan dalam diri kita harus selalu kita jaga. Ibadah bisa dilakukan di mana saja. Jika tidak memungkinkan di masjid dan mushala, maka dapat dilakukan di rumah bersama keluarga.  
Pada Ramadhan tahun ini, kita tidak hanya berjuang melawan godaan setan dan hawa nafsu, tapi kita juga sedang berlaga di medan perang melawan keadaan. Keadaan yang membuat banyak orang menjadi panik, takut, resah, susah, risau, galau, khawatir, ketar-ketir, waswas, mencaci, memaki, mencerca, tidak sabar dan tidak bersyukur. Kita tidak boleh kalah dengan keadaan. Kita kalahkan keadaan dengan menjaga hati. Hati kita harus tetap jernih, tidak boleh terkotori dengan limbah-limbah kepanikan dan ketakutan. Hati kita tidak boleh dilanda kepanikan dan ketakutan, tapi harus tetap menjaga kewaspadaan. Ibadah jangan ditinggalkan, tapi protokol kesehatan juga jangan diabaikan. Ikhtiar lahir tetap dijalankan, tapi tawakal kepada Allah jangan sampai menjauh dari hati kita.

Baca Juga: Bacaan Bilal Tarawih 23 Rakaat dan Witir Urutan Teks Latin, Bahasa Arab, serta Artinya Indonesia

Hadirin yang Dirahmati Allah

Marilah kita lakukan ibadah di bulan Ramadhan dengan imanan wahtisaban, agar kita meraih ridla Allah dan memperoleh pengampunan dosa dari-Nya. Kita lakukan ibadah dengan iman yang kokoh dan niat semata-mata karena Allah.

Iman yang kokoh artinya beriman bahwa Allah adalah satu-satunya Dzat yang wajib disembah, Dialah yang menciptakan segala sesuatu, tidak membutuhkan kepada segala sesuatu, menakdirkan segala sesuatu, menghendaki terjadinya segala sesuatu dan berbeda dengan segala sesuatu. Apa pun yang terjadi adalah kehendak-Nya. Apa pun yang berlaku adalah takdir-Nya. Kita yakini bahwa di balik setiap kejadian pasti ada hikmah, pelajaran dan makna yang terkandung di dalamnya. Niat karena Allah, artinya niat semata-mata mengharap ridla dari Allah. Bukan karena ingin mendapatkan pujian dari sesama hamba. Bukan karena ingin mendapatkan simpatik dari teman dan tetangga. Murni karena Allah. Bukan karena yang lain.

Halaman:

Editor: F Akbar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x