Muhammadiyah: Sejarah Lahirnya di Indonesia Lengkap Beserta Makna dari Lambang Sang Surya

- 24 April 2022, 05:00 WIB
Sejarah lahirnya Muhammadiyah dan makna dari lambang sang surya.
Sejarah lahirnya Muhammadiyah dan makna dari lambang sang surya. /smkmuh4-yog.sch.id

BERITA DIY – Berikut merupakan informasi mengenai sejarah lahirnya Muhammadiyah di Indonesia lengkap beserta makna dari lambang sang surya.

Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi kemasyarakatan (ormas) berbasis Islam terbesar di Indonesia.

Muhammadiyah dikenal sebagai lembaga yang secara konsisten terjun dalam dunia dakwah dan pendidikan sekaligus. Sekolah-sekolah di bawah naungan Muhammadiyah tersebar sampai pelosok, dan melayani dari jenjang pendidikan dasar hingga Perguruan Tinggi.

Baca Juga: Kapan Jadwal Idul Fitri Pemerintah, NU dan Muhammadiyah? BRIN Prediksi Tanggal Lebaran 2022 Akan Bareng

Muhammadiyah didirikan secara resmi pada 8 Dzulhijjah 1330 H atau bertepatan dengan 18 November 1912. Pendirinya adalah Kiai Haji Ahmad Dahlan, yang memiliki nama asli Muhammad Darwis, seorang santri cerdas asal Kauman, Yogyakarta.

Seperti dikutip dari situs resmi Muhammadiyah, nama "Muhammadiyah" memiliki makna "pengikut Nabi Muhammad". Artinya, penamaan tersebut sebagai bentuk penisbatan dakwah dengan mengikuti ajaran dan jejak perjuangan Nabi Muhammad seperti yang dicontohkannya.

Nama Muhammadiyah diusulkan kerabat dan sekaligus sahabat Kiai Ahmad Dahlan yang bernama Muhammad Sangidu, seorang Ketib Anom Kraton Yogyakarta dan tokoh pembaruan yang kemudian menjadi penghulu Kraton Yogyakarta. Nama tersebut kemudian diputuskan Kiai Dahlan setelah melalui sholat istikharah (Darban, 2000: 34).

Baca Juga: Salat Idul Fitri Muhammadiyah, NU, dan Pemerintah Kapan? Ini Jadwal Sidang Isbat Lebaran 2022 Kemenag

Kelahiran Muhammadiyah diawali setelah Kiai Ahmad Dahlan menyelesaikan ibadah haji dan bermukim kedua kalinya di Arab Saudi pada 1903.

Dia memiliki gagasan pembaruan dalam Islam usai berguru pada ulama di Mekkah seperti Syeikh Ahmad Khatib dari Minangkabau, Kyai Nawawi dari Banten, Kyai Mas Abdullah dari Surabaya, dan Kyai Fakih dari Maskumambang.

Adapun faktor-faktor yang menjadi pendorong lahirnya Muhammadiyah antara lain:

1. Umat Islam tidak memegang teguh tuntunan Al-Qur'an dan sunnah Nabi, sehingga menyebabkan merajalelanya syirik, bid’ah, dan khurafat, yang mengakibatkan umat Islam tidak merupakan golongan yang terhormat dalam masyarakat, demikian pula agama Islam tidak memancarkan sinar kemurniannya lagi.

Baca Juga: Lebaran NU Tanggal Berapa? Ini Jadwal Hari Raya Idul Fitri 2022 Muhammadiyah dan Sidang Isbat Pemerintah

2. Ketiadaan persatuan dan kesatuan di antara umat Islam, akibat dari tidak tegaknya ukhuwah Islamiyah serta ketiadaan suatu organisasi yang kuat.

3. Kegagalan dari sebagian lembaga-lembaga pendidikan Islam dalam memprodusir kader-kader Islam, karena tidak lagi dapat memenuhi tuntutan zaman.

4. Umat Islam kebanyakan hidup dalam alam fanatisme yang sempit, bertaklid buta serta berpikir secara dogmatis, berada dalam konservatisme, formalisme, dan tradisionalisme.

Baca Juga: Sidang Isbat Penetapan Idul Fitri 2022 Kapan? Ini Jadwal Lebaran Muhammadiyah dan Nahdhatul Ulama

5. Karena keinsyafan akan bahaya yang mengancam kehidupan dan pengaruh agama Islam, serta berhubung dengan kegiatan misi dan zending Kristen di Indonesia yang semakin menanamkan pengaruhnya di kalangan rakyat.

Kemudian, pada 18 November 1912, berdiri secara resmi organisasi Muhammadiyah. Pengajuan pengesahannya pada 20 Desember 1912 dengan mengirim Statuten Muhammadiyah (Anggaran Dasar Muhammadiyah). Gubernur Jenderal Belanda mengesahkannya pada 22 Agustus 1914.

Makna lambang Muhammadiyah

Muhammadiyah memiliki lambang berwujud matahari dengan dua belas sinarnya yang berwarna putih, di tengahnya ada tulisan Muhammadiyah dilingkari tulisan dua kalimat syahadat dan berlatar warna hijau.

Baca Juga: Lebaran Idul Fitri Tanggal Berapa? Penentuan 1 Syawal 1443 H Muhammadiyah, Pemerintah, dan Nahdlatul Ulama

Mengutip Suara Muhammadiyah, lambang Muhammadiyah itu diciptakan Kiai Ahmad Dahlan.

Lambang matahari ini mengisyaratkan keinginan agar Muhammadiyah bisa menjadi wadah atau organisasi yang bisa menyinari hati dan pikiran masyarakat di mana saja dengan ajaran-ajaran Islam berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah.

Tulisan Muhammadiyah di tengah menunjukkan bahwa organisasi yang dibentuk KHA Dahlan itu adalah organisasi bagi orang-orang yang ingin mengikuti Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Lebaran Idul Fitri Tanggal Berapa? Jadwal Idul Fitri 1 Syawal NU, Muhammadiyah, dan Pemerintah

Tulisan Muhammadiyah dilingkari dua kalimat syahadat karena orang-orang Muhammadiyah itu ingin menegakkan kalimah-kalimah Allah, ingin menegakkan tauhid agar masyarakat hidup bertauhid, dan hanya mengikuti Rasulullah SAW.

Mengapa sinar mataharinya berwarna putih? Karena warna putih adalah warna yang disukai Rasulullah. Rasulullah suka berpakaian putih.

Terakhir, warna dasar hijau merupakan warna yang kerap ditawarkan Allah kepada umat Islam seperti disebutkan pada surah Ar-rahman ayat 76, Al-Insan ayat 21, dan Al Kahfi ayat 31.

Baca Juga: Lebaran 2022 Tanggal Berapa? Penetapan Idul Fitri Muhammadiyah, Pelaksanaan Sidang Isbat NU, dan Pemerintah

Demikianlah informasi mengenai sejarah lahirnya Muhammadiyah di Indonesia lengkap beserta makna dari lambang sang surya.***

Editor: F Akbar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah