Melihat keutamaan dan keistimewaan malam Lailatul Qadar, setiap muslim pasti menginginkan dan berjumpa dengan malam Lailatul Qadar. Tetapi waktu dan kapan datangnya malam Lailatul Qadar tidak ada yang tahun.
Walaupun, hakikatnya memang tidak ada yang mengetahui secara pasti kapan terjadinya Lailatul Qadar kecuali Allah ‘azza wajalla. Hanya saja, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengisyaratkan dalam sabdanya:
تَحَرَّوْا ليلة القدر في العشر الأواخر من رمضان
“Carilah Lailatul Qadar itu pada sepuluh hari terakhir Ramadan, ” (Muttafaqun ‘alaihi dari Aisyah radliyallahu ‘anha)
Dalam kitab Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim disebutkan, dari Aisyah radliyallahu anha, ia berkata:
كَانَ رَسُوْلُ الله إِذَا دَخَلَ العَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ وَأَحْيَا لَيْلَهُ، وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ {هذا لفظ البخاري
“Bila masuk sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengencangkan kainnya (menjauhkan diri dari menggauli istrinya), menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya,” demikian menurut lafadz al-Bukhari.
Baca Juga: Lailatul Qadar: Keutamaan, Tanda-tanda, dan Doa Malam Lailatul Qadar
Dalam riwayat lain, Imam Muslim meriwayatkan dari Aisyah radliyallahu anha: