Rasulullah SAW pernah tetap melaksanakan puasa meski belum mandi wajib, seperti hadis riwayat Aisyah dan Ummu Salamah sebagai berikut:
“Dari Aisyah ra. dan Ummu Salamah ra., Nabi Muhammad saw. pernah berpagi hari dalam kondisi junub karena jimak, kemudian beliau mandi, dan terus berpuasa,” (HR Muttafaq Alaih.) Imam Muslim dalam riwayat dari Ummu Salamah RA menyebutkan, “Rasulullah SAW tidak mengqadha.”
Ummu Salamah menyebut "Rasulullah SAW tidak mengqadha" karena puasa yang ia lakukan tetap sah.
Meski mandi junub di siang hari tidak membatalkan puasa, tapi hal ini tidak dibenarkan dalam Islam. Pasalnya, mandi besar yang terlambat membuat salat subuh terbengkalai.
Adapun salat subuh adalah satu di antara lima salat dalam waktu tertentu yang diwajibkan oleh Allah. Oleh karenanya, sebagian besar ulama berpendapat jika yang paling baik adalah mandi junub sebelum salat subuh.
Baca Juga: Hukum Menelan Ludah, Air Liur dan Dahak saat Puasa: Apa Saja Syarat Agar Tidak Membatalkan Puasa?
Bacaan niat mandi junub atau mandi wajib
Berikut bacaan doa niat mandi junub atau mandi wajib atau mandi besar lengkap bahasa Arab, latin dan artinya:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى