BERITA DIY - Simak hukum gabungkan puasa sunnah Nisfu Syaban dan Ayyamul Bidh berikut bacaan niat, Arab, Latin, dan terjemahan bahasa Indonesia.
Penanggalan Hijriyah kali ini telah memasuki bulan Syaban yang merupakan bulan kedelapan pada kalender Islam. Selain itu ada peristiwa Nisfu Syaban yang jatuh pada tanggal 15 Syaban 1443 Hijriyah.
Pada tanggal tersebut umat Muslim menyambut Nifsu Syaban di mana ada ibadah sunnah puasa yang dianjurkan untuk dilakukan. Meski demikian, pada hari yang sama juga tepat jatuh puasa sunnah lainnya yakni Ayyamul Bidh.
Sebagai informasi, bulan Syaban adalah tepat satu bulan sebelum bulan Ramadhan. Ada banyak keutamaan yang bisa didapat dari melakukan ibadah di waktu tersebut, di antaranya dengan puasa sunnah.
Bahkan, sebuah hadits dari Aisyah RA mengatakan bahwa Rasulullah SAW melakukan puasa sunnah lebih banyak di bulan Syaban dibandingkan bulan lainnya.
"Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW melakukan puasa satu bulan penuh kecuali puasa bulan Ramadhan dan aku tidak pernah melihat beliau lebih banyak berpuasa sunah melebihi (puasa sunah) di bulan Syaban," (HR. Bukhari no. 1969 dan Muslim no. 1156).
Sementara jadwal Nisfu Syaban terjadi pada tanggal 15 Syaban 1443 Hijriyah atau hari Jumat, tanggal 18 Maret 2022 pada kalender Masehi.
Selain Nisfu Syaban, bagi yang rutin mengerjakan puasa Ayyamul Bidh maka pada hari itu tepat pada hari ketiga pelaksanaan.