Sedangkan dari laporan Institute for Policy Analysis of Conflict (IPAC) yang berjudul The Current Status of The Papuan Pro-Independence Movement (diterbitkan 24 Agustus 2015) menyebutkan bahwa organisasi ini terdiri dari faksi yang saling bersaing.
Hingga akhirnya muncul keberadaan KKB Papua atau disebut sebagai Kelompok Sparatis Bersenjata (KSB).
Tentu istilah OPM memiliki perbedaan dengan KKB Papua, KKB memiliki bekal persenjataan lengkap dan mutakhir sehingga lebih sulit untuk dikendalikan.
Dilansir dari laman kemhan.go.id, Menteri Pertahanan RI di Kabinet Kerja kala itu, Ryamizard Ryacudu setelah ceramah tentang bela negara di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jumat,15 Maret 2019 pernah mengungkap tentang tujuan dari KKB Papua.
Menurutnya KKB Papua adalah kelompok yang ingin Papua melepaskan diri dari NKRI.
Baca Juga: Kecewa Mahfud MD Sebut KKB Papua sebagai Teroris, Andi Arief: Masuk Kategori Kelompok Sumbu Pendek
Oleh karena itu, menurutnya kelompok KKB Papua sudah bisa disebut sebagai gerakan separatis.
Sejak 16 Februari 2021 KKB diketahui mulai menunjukan penyerangan terhadap sipil, penganiayaan tersebut menggunakan parang pada belakang leher korban yang bernama Dejalti Pamean.
Hingga yang terbaru pada 2 Maret 2022 lalu, pembantaian terjadi kepada delapan orang pekerja perbaikan tower BTS 3 Telkomsel di Kampung Jenggereng, Beoga Barat.