Sejarah Hari Raya Nyepi, Bagaimana Cara Merayakan? Amati Lelanguan Artinya Apa? Ini Maknanya

- 3 Maret 2022, 12:54 WIB
Sejarah Hari Raya Nyepi, cara merayakan, dan arti dari Amati Lelungan. Simak makna dan penjelasan selengkapnya.
Sejarah Hari Raya Nyepi, cara merayakan, dan arti dari Amati Lelungan. Simak makna dan penjelasan selengkapnya. /PIXABAY/arnolduspt

Buta Kala sendiri di kalangan masyarakat Hindu dianggap akan menimbulkan penyakit, malapetaka, dan kematian.

Seluruh masyarakat kemudian mengambil salah satu caru (semacam sesajian) saat upacara Buta Yadnya sesuai dengan kemampuannya.

Selain itu, ada upacara pengerupukan yakni dengan menyebar-nyebar nasi tawur, mengobori-obori rumah dan seluruh pekarangan, menyemburi rumah dan pekarangan dengan mesiu, serta memukul benda-benda apa saja (biasanya kentongan) hingga bersuara ramai/gaduh.

Tahapan ini dilakukan untuk mengusir Buta Kala dari rumah, pekarangan, dan lingkungan sekitar. Di Bali, pengerupukan biasa dimeriahkan dengan pawai ogoh-ogoh.

Baca Juga: 15 Kumpulan Ucapan Hari Raya Nyepi 2022 dalam Bahasa Bali, Cocok untuk Status WA, FB, dan Twitter

Pada puncak Hari Raya Nyepi, umat Hindu akan berdiam diri di rumah. Tidak ada kesibukan aktivitas seperti biasa. Pada hari ini umat Hindu melaksanakan Catur Brata.

Catur Brata adalan penyepian yang terdiri dari:

1. Amati Geni (tiada berapi-api/tidak menggunakan dan atau menghidupkan api)

2. Amati Karya (tidak bekerja)

3. Amati Lelungan (tidak bepergian)

Halaman:

Editor: Muhammad Suria


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah