Apa Itu Rabu Abu? Berikut Makna, Arti, Kapan, dan Aturan Pra-Paskah Agama Katolik

- 1 Maret 2022, 15:15 WIB
Ilustrasi makna Rabu Abu Pra-Paskah agama katolik bukan hari raya wajib lengkap dengan arti, aturan, pantangan hari Rabu, kapan dan apakah wajib puasa atau tidak.
Ilustrasi makna Rabu Abu Pra-Paskah agama katolik bukan hari raya wajib lengkap dengan arti, aturan, pantangan hari Rabu, kapan dan apakah wajib puasa atau tidak. /UNSPLASH/Greg Rosenke

BERITA DIY - Simak apa itu Rabu Abu mulai dari makna, arti, aturan, hingga pantangan ritual Pra-Paskah umat agama Katolik.

Hari Raya Rabu Abu jatuh pada hari Rabu, tanggal 2 Maret 2022 dan merupakan salah satu Hari Raya Wajib sebagai peringatan tanda pertobatan menuju kemenangan dan kebangkitan Kristus.

Rabu Abu diperingati pada saat 40 hari tanpa Minggu atau 44 hari dengan menghitung Minggu, sebelum dilaksanakannya hari Paskah.

Baca Juga: Mengenal Arti Rabu Abu, Beserta Rangkaian Ibadah Katolik dan Tata Cara Puasa Pantang pada 2 Maret 2022

Peringatan Rabu Abu dilaksanakan sebelum Jumat Agung serta merupakan hari pertama masa Pra-Paskah dalam liturgi gerejawi.

Istilah Rabu Abu berasal dari ritual yang dilaksanakan yakni mengoleskan abu pertobatan pada dahi jemaat disertai ucapan-ucapan.

Kalimat "Bertobatlah dan percayalah pada Injil" merupakan salah satu ucapan yang akan dilakukan ketika ritual abu dioleskan ke dahi para jemaat.

Ucapan lain ketika ritual pengolesan debu yakni "Ingatlah bahwa engkau adalah debu, dan engkau akan kembali menjadi debu"

Baca Juga: Jadwal dan Link Live Streaming Misa Rabu Abu Online di Katedral Jakarta dan Gereja-Gereja Yogyakarta

Pada peringatan Rabu Abu, penggunaan abu berasal dari daun palem yang dibakar saat perayaan Minggu Palma ketika tahun sebelumnya.

Ritual Rabu Abu dilakukan dengan mengoleskan abu membentuk tanda salib pada dahi seseorang sebagai simbol upacara tersebut.

Simbol tersebut memiliki makna seseorang menabur abu di atas kepalanya atau di seluruh tubuhnya sebagai tanda kesedihan, penyesalan, dan pertobatan.

Ritual dengan penggunaan abu sudah dilakukan sejak zaman dahulu untuk tanda atau simbol seseorang sedang berkabung.

Baca Juga: Jadwal Masa PraPaskah 2022 Umat Katolik, Dimulai Peringatan Rabu Abu hingga Hari Raya Paskah

Pada hari peringatan Rabu Abu, sering dibacakan bacaan yang berkaitan dengan perzinahan dan pertobatan kepada para jemaat.

Hari Rabu Abu disarankan untuk melakukan puasa dan beribadah namun tidak diwajibkan untuk dilaksanakan bagi umatnya.

Pada peringatan Rabu Abu, terdapat pantangan atau keringanan untuk tidak berpuasa bagi seseorang yang pada usia berusia 14 tahun.

Sementara orang dewasa diwajibkan untuk melakukan puasa dengan aturan batasan makan kenyang paling banyak satu kali.

Baca Juga: Kalender Liturgi Katolik 2022: Daftar Hari Raya Umat Katolik Mulai Prapaskah, Paskah, Kenaikan Tuhan dan Natal

Rabu Abu identik dengan simbol abu berbentuk salib. Namun tak hanya itu saja, peringatan umat Katolik ini identik dengan penggunaan warna ungu.

Warna ungu pada Hari Rabu Abu memiliki arti melambangkan keagungan pada saat momen Yesus menderita dan disalib.

Akan datang keagungan dan pengharapan pembaruan yang dirayakan dalam kebangkitan Yesus di hari raya Paskah nanti.

Baca Juga: Sejarah Perayaan Paskah Umat Kristiani

Itulah peringatan Rabu Abu mulai dari makna, arti, dan pantangan ritual Pra-Paskah agama Katolik.***

Editor: Arfrian Rahmanta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x