Sebagai informasi, Kartu Prakerja mulai dieksekusi sejak 11 April 2020. Pada tahun pertama, program semi bansos ini menyasar ke 5,9 juta orang melalui pembukaan 11 gelombang.
Sementara tahun 2021 juga terdapat 11 gelombang baru yang dibuka (gelombang 12-22) dan ditargetkan kepada 5,7 juta penerima di seluruh Indonesia.
Menyinggung jadwal kapan Kartu Prakerja gelombang 23 dibuka, pemerintah memastikan akan merealisasi tahun 2022 mendatang. Namun belim merinci informasi tanggal dan bulan.
Lebih lanjut, Sri Mulyani sebelumnya membeberkan kuota penerima Kartu Prakerja tahun 2022 sebanyak 2,9 juta. Jumlah sudah termasuk peserta yang akan lolos gelombang 23.
Jika tak ada perubahan, masing-masing penerima nantinya akan mendapat Rp3,55 juta, di mana Rp1 juta merupakan saldo pelatihan yang tak bisa dicairkan.
Sementara Rp2,4 juta di antaranya adalah insentif survey yang dicairkan secara bertahap dalam empat bulan. Setiap bulan peserta mendapat transfer Rp600 ribu.
Bagi peserta yang bersedia mengisi formulir evaluasi pelatihan sebanyak tiga kali akan mendapat ekstra insentif dengan total Rp150 ribu. Sehingga total uang non-tunai yang dicairkan Rp2,55 juta.