Doa Tolak Bala, Amalan Sholat Lidaf'il Bala dan Larangan Rebo Wekasan: Berikut Daerah yang Lestarikan Tradisi

- 6 Oktober 2021, 13:21 WIB
Ilustrasi doa tolak bala, amalan sholat lidaf'il bala hingga larangan Rebo Wekasan, berikut daerah yang melestarikan tradisi ini.
Ilustrasi doa tolak bala, amalan sholat lidaf'il bala hingga larangan Rebo Wekasan, berikut daerah yang melestarikan tradisi ini. /UNSPLASH/(@katekerdi)

BERITA DIY - Simak doa tolak bala, amalan sholat lidaf'il bala hingga larangan Rebo Wekasan, berikut daerah yang melestarikan tradisi ini.

Seperti diketahui, Rebo Wekasan pada tahun ini jatuh pada Rabu, 6 Oktober 2021. Rebo Wekasan merupakan tradisi yang dilakukan di Rabu terakhir bulan Safar.

Tradisi Rebo Wekasan sudah berlangsung turun-temurun di kalangan masyarakat Jawa, Sunda, Madura, dan lain-lain.

Baca Juga: Bacaan Niat dan Doa Sholat Rebo Wekasan, Rabu Terakhir Bulan Safar 2021! Ini Tata Cara Selamatan Tolak Bala

Bentuk ritual Rebo Wekasan di akhir bulan Safar yakni salat tolak bala atau lidaf'il balaa, berdoa dengan doa khusus, hingga selamatan.

Di beberapa kalangan NU, salat sunnah lidaf'il balaa ini mulai mengalami perubahan dengan disarankan tidak lagi diniatkan untuk memperingati Rebo wekasan, namun sebagai salat sunah sebagaimana salat lainnya saja.

Mengutip dari Risalah Tebuireng Jombang, sholat Rebo Wekasan (sebagaimana anjuran sebagian ulama), jika niatnya adalah shalat Rebo Wekasan secara khusus, maka hukumnya tidak boleh, karena Syariat Islam tidak pernah mengenal shalat bernama “Rebo Wekasan”.

Baca Juga: Apa Itu Rebo Wekasan di Bulan Safar 2021: Asal-usul Berasal dari Daerah Mana, Doa, Larangan hingga Amalan

Tapi jika niatnya adalah shalat sunnah mutlaq atau shalat hajat, maka hukumnya boleh-boleh saja. Hal ini juga sudah menjadi Muktamar NU yang ditetapkan pada 20-25 Desember 1971 M.

Keputusan musyawarah NU Jawa Tengah tahun 1978 di Magelang menegaskan bahwa shalat khusus Rebo Wekasan hukumnya haram, kecuali jika diniati shalat sunnah muthlaqah atau niat shalat hajat.

Kemudian Muktamar NU ke-25 di Surabaya (Tanggal 20-25 Desember 1971 M) juga melarang shalat yang tidak ada dasar hukumnya, kecuali diniati shalat mutlaq. (Referensi: Tuhfah al-Muhtaj Juz VII, Hal 317).

Baca Juga: Amalan Rebo Wekasan yang Jatuh Pada Rabu 6 Oktober 2021, Ini Bacaan Doa dan Tata Cara Sholat Lidaf'il Bala

Adapun melakukan ritual doa dalam Rebo Wekasan hukumnya boleh, tapi harus diniati berdoa memohon perlindungan dari malapetaka secara umum (tidak hanya malapetaka Rabu Wekasan saja). 

Dikutip dari buku Amalan Shalat Rebo Wekasan: Amalan Versi Blokagung, U. N. Mahali, (2019:14), berikut doa dan amalan yang dapat dilakukan pada Rebo Wekasan bulan Safar:

Baca Juga: Bacaan Doa Lidaf'il Bala dan Artinya, Simak Hukum Amalan Menurut Islam dan Waktu Sholat Rebo Wekasan 2021

Mengutip dari Pondok Pesantren Nurul Faizah Rungkut Asri Surabaya asuhan Bu Nyai Mihmidati Afif, berikut adalah bacaan doa tolak bala Rebo Wekasan.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ اللَّهُمَّ يَا شَدِيْدَ الْقُوَى وَيَا شَدِيْدَ الْمِحَالِ يَا عَزِيْزُ ذَلَّتْ لِعِزَّتِكَ جَمِيْعُ خَلْقِكَ اِكْفِنِيْ مِنْ جَمِيْعِ خَلْقِكَ يَا مُحْسِنُ يَا مُجَمِّلُ يَا مُتَفَضِّلُ يَا مُنْعِمُ يَا مُكْرِمُ يَا مَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا أَنْتَ اِرْحَمْنِيْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ .اللهم بِالسِّرِّ الْحَسَنِ وَأَخِيْهِ وَجَدِّهِ وَأَبِيْهِ وَأُمِّهِ وَبَنِيْهِ اِكْفِنِيْ شَرَّ هَذَا الْيَوْمِ وَمَا يَنْزِلُ فِيْهِ يَا كَافِيَ الْمُهِمَّاتِ يَا دَافِعَ الْبَلِيَّاتِ فَسَيَكْفِيْكَهُمُ اللهُ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَحَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَصَلىَّ اللهُ تَعَالىَ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ الِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ (٣x)

"Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ya Allah, yang Maha sangat kekuatannya, yang Maha Kuat KepastianNya. Wahai Allah yang Maha Mulia, wahai Dzat yang karena karena kemulyaanMu seluruh maklukMu rendah, peliharalah saya dari kejelekan seluruh MakhlukMU. Wahai Allah yang memberikan kebaikan, kelebihan, kenikmatan dan kemulyaan. Wahai Dzat yang tidak ada Tuhan kecuali Engkau, sayangilah saya dengan kasih sayangMu. Wahai Allah yang Maha memberi Rahmat, Ya Allah dengan rahasia (sirrinya sayyidina Hasan, cucu Nabi) dan saudaranya, dan kakeknya, ayahnya, ibunya, anak-anaknya, peliharalah saya dari kejelekan hari ini dan segala kejelekan segala yang terjadi di dalamnya. Wahai Allah yang Maha Memelihara atau mencukupi orang-orang susah, Wahai Allah yang Maha menolak bala' (cobaan).

Sebelum melaksanakannya maka ummat Islam harus membaca niat Shalat Tolak Bala terlebih dahulu yaitu: 

 

Bahasa Arab:

اُصَلِّي سُنَّةً لِدَفْعِ الْبَلاَءِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
 
Niat dalam Bahasa Indonesia:
 
"Saya shalat sunah untuk tolak bala dua rakaat karna Allah Ta'ala"
 
 
Salah satu larangan rebo wekasan yaitu melangsungkan acara pernikahan di hari tersebut. Konon, jika nekat menggelar acara pernikahan di bulan Safar, maka pernikahannya tidak akan langgeng dan keluarga akan mengalami musibah.
 
Pada dasarnya, larangan rebo wekasan boleh dipercaya dan boleh juga tidak. Hal ini tergantung dengan keyakinan masing-masing umat muslim.
 
Saat ini tradisi Rebo Wekasan masih dilangsungkan di berbagai daerah di Indonesia, misalnya seperti Bangka Belitung, Banyuwangi hingga Bantul Yogyakarta.***

Editor: MR Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x