Sebagai contoh, semisal pada 15 Juli berawan, maka bisa dilakukan pengukuran arah kiblat pada tanggal 16 Juli atau 17 Juli pada waktu puncak, dengan toleransinya sekitar setengah derajat.
Cara menentukan arah kiblat
- Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam meluruskan arah kiblat, yaitu:
- Menyesuaikan waktu
- Menggunakan alat yang bisa dijadikan tegak lurus
- Permukaan datar
Baca Juga: Apa itu Fenomena Aphelion, 6 Juli 2021: Ketika Bumi di Titik Terjauh dari Matahari
Sementara itu, cara meninjau ulang arah kiblat saat Matahari berada di atas Kabah sebagai berikut:
1. Sesuaikan waktu yang digunakan dengan jam BMKG.
2. Gunakan alat yang dapat dijadikan tegak lurus pada permukaan yang datar. Alat dapat berupa bandul, tiang, atau dinding bangunan yang tegak lurus dengan tanah datar.
3. Lakukan proses kalibrasi sejak 5 menit sebelum dan sesudah 16.27 WIB atau 17.27 Wita (waktu puncak).
Baca Juga: Suhu Berbagai Daerah Lebih Dingin, Apa Ini Dampak Fenomena Aphelion Bumi 2021?
4. Perhatikan arah bayangan yang terjadi saat waktu puncak. Lalu tarik garis dari ujung bayangan hingga ke posisi alat.
Garis itulah arah kiblat yang sudah dikalibrasi dengan posisi Matahari saat tepat berada di atas Kabah.