Ternyata, Stunting Bisa Dicegah! Ini Penyebab dan Akibat Penyakit Badan Kerdil Ini Pada Penderita

- 24 Juni 2021, 13:10 WIB
Ilustrasi: Stunting adalah  gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih pendek atau kerdil dari standar usianya. Ini pencegahan, akibat dan penyembuhan penyakit tersebut.
Ilustrasi: Stunting adalah gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih pendek atau kerdil dari standar usianya. Ini pencegahan, akibat dan penyembuhan penyakit tersebut. /PEXELS/samer daboul

BERITA DIY - Banyak masyakarat berasumsi jika stunting akibat dari faktor keturunan. Padahal, masyarakat seolah-olah menerimanya tanpa berbuat apa-apa untuk mencegahnya.

Stunting sendiri merupakan gangguan pertumbuhan pada kesehatan anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.

Penyebab dari stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang terjadi karena kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama (jangka panjang).

Baca Juga: Hari Donor Darah Sedunia: Ketahui Manfaat Donor Darah untuk Kesehatan Tubuh

Seperti dilansir dari laman resmi Dinas Kesehatan Karanganyar, stunting akibat genetika merupakan faktor determinan kesehatan yang paling kecil pengaruhnya.

Bila dibandingkan dengan faktor perilaku, lingkungan (sosial, ekonomi, budaya, politik), dan pelayanan kesehatan, terlebih di skup mikro atau paling dekat dengan domisili.

Baca Juga: 4 Tips Menjaga Kesehatan Emosional agar Mudah Marah dan Cepat Lelah

Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam pencegahan stunting, yakni:

1. Perbaikan terhadap pola makan,

2. Perbaikan terhadap pola asuh,

3. Perbaikan sanitasi dan akses air bersih.

Mantan Menteri Kesehatan Indonesia, Nila Moeloek bahwa faktor kesehatan berada di hilir. Karena itu, kesehatan membutuhkan peran semua sektor dan tatanan masyarakat.

Baca Juga: 4 Cara Cek BPJS Kesehatan Aktif atau Tidak, Lengkap Rincian Iuran: Pakai Aplikasi, Website dan Nomor Telpon

Padahal, masalah-masalah non kesehatan menjadi akar dari masalah stunting. Baik itu masalah ekonomi, politik, sosial, budaya, kemiskinan, kurangnya pemberdayaan perempuan, serta masalah degradasi lingkungan.

Oleh karena itu, pemerintah membuat program pencegahan stunting dengan nama "Padat Karya Tunai Desa Sektor Kesehatan" (PKTD).

Dalam PKTD itu, sasaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) adalah dari anggota keluarga miskin, penganggur dan setengah penganggur, serta anggota masyarakat marjinal lainnya yang punya pembayaran upah kerja diberikan tiap per hari.

Baca Juga: Apa Itu Body Shaming? Berikut Pengertian, Contoh, dan Dampaknya Bagi Kesehatan Mental

Akibat pada penderita stunting

Selain, perkembangan fisiknya (bertubuh pendek atau kerdil) terganggu, perkembangan otak penderita akan ikut terganggu.

Itu akan memengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah, produktivitas dan kreativitas di usia-usia produktif.

Baca Juga: 7 Manfaat Daun Pepaya Untuk Kesehatan Tubuh, Salah Satunya Adalah Obat Anti-Kanker Prostat

Apa anak stunting bisa disembuhkan?

Dirangkum dari berbagai sumber, anak stunting di bawah usia dua tahun masih bisa disembuhkan. Konsultasikan dengan dokter ahli untuk cara dan model penyembuhan.

Sedangkan, ketika anak stunting berusia di atas dua tahun, penyembuhan akan lebih sulit. Sebab, terdapat penanganan khusus yang dibutuhkan oleh penderita yang membuat para dokter harus bekerja lebih keras terlebih jika terdapat permasalahan pada asupan makanan.***

Editor: Arfrian Rahmanta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x