Ferdinand Hutahaean Sebut Febri Diansyah Terlalu Berlebihan Soal Novel Baswedan: Stop Anggap Dia yang Terbaik

- 9 Mei 2021, 21:00 WIB
Sebut Demokrasi Baik dan Pemerintah Tidak Otoriter, Ferdinand Hutahaean: Memaki Presiden Aja Disini Bebas.
Sebut Demokrasi Baik dan Pemerintah Tidak Otoriter, Ferdinand Hutahaean: Memaki Presiden Aja Disini Bebas. /Instagram @ferdinand_hutahaean

BERITA DIY – Mantan Politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengomentari pernyataan mantan Kepala Biro Humas Komisi Pemberantasan Korupsi, Ferbri Diansyah.

Ferdinand menganggap Febri Diansyah berpendapat terlalu berlebihan soal Novel Baswedan yang gagal dalam tes wawasan kebangsaan (TWK) KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi).

Melalui akun twitter pribadinya, Ferdinand Hutahaean mengatakan jika Febri selalu berkoar-koar seolah KPK ada karena Novel Baswedan dan tanpa Novel KPK tidak menjadi apa-apa.

Baca Juga: Politisi Demokrat Bongkar Cara SBY Menyelesaikan Konflik KPK, Cipta Panca: Penyelesaiannya Adem

“Orang ini terus-terusan banyak bacot belain Novel Baswedan, seolah @KPK_RI (KPK) ada, berdiri dan bekerja hanya karena Novel Baswedan,” tulis Ferdinand dikutip dari akun twitternya @FerdinandHaean3.

Ferdinand Hutahaean meminta Febri berhenti memuja Novel Baswedan dan menganggap dia adalah yang terbaik di KPK.

“Brur, berhentilah memuja orang, stop kultuskan dia apalagi menganggap Novel terbaik dari semua,” kata Ferdinand Hutahaean.

Baca Juga: Pemburu Koruptor Diisukan Tak Lulus Tes KPK, Sudjiwo Tedjo Minta Publik Tak Sinis, Netizen: Coba Jokowi Dites

Mantan Kader Partai Demokrat era SBY ini juga mengatakan bahwa sebenarnya Novel Baswedan biasa saja, bahkan Novel menjadi besar karena opini kebanyakan orang.

“Saya kasitau, Novel (Novel Baswedan) itu biasa aja, besar karena opini kalian saja,” ujar Ferdinand Hutahaean.

Sebelumnya Febri Diansyah menyatakan bahwa upaya menyingkirkan Novel Baswedan dari KPK sudah terjadi sejak lama, namun Novel tidak pernah gentar.

Baca Juga: Geram KPK Minim Prestasi, Mantan Jubir KPK: Negeri Ini Dieksploitasi, Dihisap, Hak Rakyat Dicuri

“Upaya menyingkirkan Novel Baswedan dari KPK sudah terjadi berulang kali. Teror dan serangan juga terjadi berulang kali. Tapi ia tetap tegak lurus memberantas korupsi,” kata Febri Diansyah dikutip dari akun twitternya @febridiansyah.

Febri menambahkan sekarang Novel Baswedan juga berusaha kembali disingkirkan dengan cara tidak logis, yakni tidak lulus tes wawasan kebangsaan (TWK).

“Sekarang dengan alasan tes wawasan kebangsaan (TWK) yang kontroversial, ia dan 74 pegawai terbaik lain terancam dibuang dari KPK,” ujarnya.

Baca Juga: Minta Mantan Jubir KPK Jangan Banyak Omong, Ferdinand Hutahaean: Sadar Diri dan Rendah Hati Jauh Lebih Baik

Febri Diansyah juga menegaskan bahwa pemerintah harus menjawab polemik TWK yang menjadi kontroversi.

“Saran untuk Humas Pemerintah, terbukalah menjawab polemik tes wawasan kebangsaan (TWK) KPK,” katanya.

Ia meminta ketegasan dari pemerintah terkait pertanyaan-pertanyaan yang dinilai kontroversial dalam TWK.

Baca Juga: FPI, Rizieq Shihab, hingga LGBT, Ini Daftar Soal Tes KPK yang Menghebohkan hingga Isu Pemecatan Novel Baswedan

“Belum tmpak respon resmi yang memadai dalam beberapa hari ini. Bahkan pernyataan seperti saling lempar,” katanya.

Febri Diansyah menuturkan, jika seperti ini terus kredinilitas KPK bisa runtuh hanya karena upaya pihak tertentu menyingkirkan sejumlah orang.

“Kredilitas institusi jangan sampai runtuh karena kepentingan pihak yang ingin singkirkan sejumlah pegawai KPK,” ujarnya.***

Editor: Iman Fakhrudin

Sumber: Twitter @FerdinandHaean3 Twitter @febridiansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x