BERITA DIY - Beberapa waktu lalu dunia Politik Indonesia dihebohkan dengan kudeta yang dialami salah satu partai besar di Indonesia, yakni Partai Demokrat.
Keriuhan terjadi karna kejadian tersebut melibatkan salah satu tokoh yang menduduki jabatan di Pemerintahan yakni Moeldoko. Moeldoko sendiri saat itu masih menjabat sebagai Kepala Staf Presiden.
Kisruh yang terjadi pun menciptakan saling serang hingga saling lapor antara kubu Demokrat AHY dan Demokrat Kubu Moeldoko.
Baca Juga: Politisi Demokrat Bongkar Cara SBY Menyelesaikan Konflik KPK, Cipta Panca: Penyelesaiannya Adem
Saat situasi mulai mereda dan konflik sudah diselesaikan oleh Kemenkumham, muncul pernyataan bahwa yang pertama kali melakukan kudeta adalah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Apa tanggapan mas AHY terhadap pernyataan Prof Salim Said, bahwa kudeta pertama justru Pak SBY sendiri di Demokrat, ketika mengambil alih ketua umum dan kemudian ngangkat mas AHY,” kata Karni Ilyas.
Menjawab pernyataan itu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan bahwa yang membuat spekulasi tersebut adalah orang yang tidak mengerti aturan main partainya itu.
“Pertama, pak Salim Said itu bukan orang Demokrat tidak tahu sejarah Demokrat, tidak mengerti aturan main di Partai Demokrat, tidak pernah membaca AD/ART Partai Demokrat, tidak pernah bertemu engan ketua DPD dan DPC Partai Demokrat, jadi sangat tidak mendasar,” ujar AHY.