BERITA DIY - Simak profil Ki Hadjar Dwantara, pahlawan nasional yang tanggal lahirnya dijadikan sebagai Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas.
Ki Hadjar Dewantara mempunyai nama asli Raden Mas Doewardi Soerjaningrat. Ia lahir pada 2 Mei 1889.
Ia merupakan salah satu putra bangsawan dari Pakualaman, Yogyakarta. Semasa hidup, ia dikenal sebagai seorang aktivis pembela kemerdekaan RI.
Ia pernah bergabung dalam salah satu organisasi tertua di Indonesia, Boedi Utomo yang tanggal berdirinya kemudian dikenal sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
Setelah itu, Ki Hadjar Dewantoro mendirikan organisasi baru bersama dua sahabatnya, Cipto Mangunkusumo dan Ernest Douwes Dekker yang kemudian disebut Tiga Serangkai.
Tiga Serangkai berhasil mendirikan Indische Partij (IP) pada 25 Desember 1912.
Baca Juga: Hari Pendidikan Nasional 2021: Link Download Logo Hardiknas, Twibbon, Tema dan Acara Lengkap
Selain memperjuangkan kemerdekaan, Ki Hadjar Dewantara juga dikenal sebagai aktivis dan pelopor perjuangan pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia di zaman penjajahan Belanda.
Ia juga sempat mendirikan sebuah lembaga pendidikan bernama Taman Siswa yang hingga hari ini masih tegak berdiri di beberapa wilayah di Indonesia.
Setelah Indonesia merdeka, Ki Hadjar Dewantara kemudian diangkat menjadi Menteri Pendidikan yang pertama oleh Presiden Soekarno.
Baca Juga: Cara Daftar Pelatihan Kartu Prakerja untuk Umum Meskipun Tidak Lolos Seleksi Pendaftaran
Ia juga dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nssional dengan tiga semboyan yang sangat terkenal hingga hari ini, yakni:
- Ing ngarso sung tulodo yang artinya di depan memberi teladan
- Ing madyo mangun karso yang artinya di tengah memberi bimbingan, dan
- Tut wuri handayani yang artinya di belakang memberi dorongan.
Ki Hadjar Dewantoro juga pernah mendapatkan penghargaan gelar doktor kehormatan (doctor honoris causa, Dr.H.C.) dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 1957.***