BERITA DIY - Sholat Istisqa atau sholat minta hujan sangat penting diketahui dan dipahami oleh orang Indonesia yang merupakan negara tropis. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, akan kami jabarkan bacaan niat, tata cara, dan doa minta hujan itu sendiri.
Sholat Istisqa atau sholat minta hujan sangat penting bagi orang yang tinggal di Indonesia. Hal itu karena Indonesia adalah negara yang memiliki dua musim, penghujan dan kemarau yang masing-masing berlangsung selama enam bulan. Musim hujan yang parah bisa membuat banjir di mana-mana, sementara musim kemarau, bisa membuat kekeringan di mana-mana, bahkan kebakaran hutan.
Berikut ini, kami ulas secara gamblang tentang Sholat Istisqa atau sholat minta hujan, bacaan niat, tata cara, dan doa minta hujan itu sendiri.
1. Bacaan Niat Sholat Istisqa
Bahasa Arab: أُصَلِّيْ سُنَّةَ الاِسْتِسْقَاءِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatal istisqa'i rak'ataini (imaaman/ma'muman) lillahi ta'ala
Artinya: Aku sengaja salat sunnah minta hujan dua rakaat (sebagai imam/makmum) karena Allah ta'ala.
2. Tata Cara Sholat Istisqa
Tata cara sholat istisqa atau sholat minta hujan dilakukan sebanyak dua rakaat dan menghadap kiblat.
Pada rakaat pertama, seseorang harus melakukan takbir sebanyak tujuh kali dan kemudian membaca surat Al-Fatihah. Selanjutnya, rukuk, sujud, duduk di antara dua sujud, dan sujud kedua seperti salat lainnya.
Kemudian, pada rakaat kedua, takbir sebanyak lima kali dan melanjutkan dengan bacaan surat Al-Fatihah. Setelahnya, melaksanakan rukuk, sujud, duduk di antara dua sujud, sujud kedua, dan terakhir salam.
Sesudah pelaksanaan salat minta hujan, khatib diminta melakukan khutbah sebanyak dua kali. Namun, sebelum masuk ke khutbah pertama, khatib membaca istighfar sembilan kali terlebih dahulu.
Pada
khutbah kedua, khatib diminta membaca istighfar sebanyak tujuh kali. Dalam khutbah diminta untuk memperbanyak bacaan doa minta hujan.
3. Doa Minta Hujan
Setelah sholat istisqa atau sholat minta hujan selesai, kita harus memanjatkan doa minta hujan yang diriwayatkan oleh Imam As-Syafi'i, Abu Dawud, dan lainnya sebagai berikut:
Arab: اللَّهُمَّ اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيثًا مَرِيئًا هَنِيئًا مَرِيعًا غَدَقًا مُجَلَّلًا عَامَّا طَبَقًا سَحًّا دَائِمًا
اللَّهُمَّ اسْقِنَا الْغَيْثَ وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ الْقَانِطِينَ
اللَّهُمَّ إِنَّ بِالْعِبَادِ وَالْبِلَادِ وَالْبَهَائِمِ وَالْخَلْقِ مِنَ الْبَلَاءِ وَالْجَهْدِ وَالضَّنْكِ مَا لَا نَشْكُو إِلَّا إِلَيْكَ
اللَّهُمَّ أَنْبِتْ لَنَا الزَّرْعَ وَأَدِرَّ لَنَا الضَّرْعَ وَاسْقِنَا مِنْ بَرَكَاتِ الْسَمَاءِ وَأَنْبِتْ لَنَا مِنْ بَرَكَاتِ الْأَرْضِ
اللَّهُمَّ ارْفَعْ عَنَّا الْجَهْدَ وَالْجُوعَ وَالْعُرْيَ وَاكْشِفْ عَنَّا الْبَلَاءَ مَا لَا يَكْشِفُهُ غَيْرُكَ
اللَّهُمَّ إِنَا نَسْتَغْفِرُكَ إِنَّكَ كُنْتَ غَفَّارًا فَأَرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْنَا مِدْرَارًا
Allāhummasqinā ghaitsan mughītsan hanī'an marī'an (lan riwayat murī'an) ghadaqan mujallalan thabaqan sahhan dā'iman.
Allāhummasqināl ghaitsa, wa lā taj'alnā minal qānithīn
Allāhumma inna bil 'ibādi wal bilādi wal bahā'imi wal khalqi minal balā'i wal juhdi wad dhanki mā lā nasykū illā ilaika.
Allāhumma anbit lanaz zar'a, wa adirra lanad dhar'a, wasqinā min barakātis samā'i, wa anbit lanā min barakātil ardhi
Allāhummarfa' 'annal jahda wal jū'a wal 'urā, waksyif 'annal balā'a mā lā yaksyifuhū ghairuka
Allāhumma innā nastaghfiruka, innaka kunta ghaffārā, fa arsilis samā'a 'alainā midrārā
Baca Juga: Muhammadiyah Berduka, PWM Jatim Nadjib Hamid Meninggal Dunia
Artinya: "Ya Allah, turunkan kepada kami air hujan yang menolong, mudah, menyuburkan, yang lebat, banyak, merata, menyeluruh, dan bermanfaat abadi. Ya Allah, turunkan kepada kami air hujan. Jangan jadikan kami termasuk orang yang berputus harapan.
Ya Allah, sungguh banyak hamba, negeri, dan jenis hewan, dan segenap makhluk lainnya mengalami bencana, paceklik, dan kesempitan di mana kami tidak mengadu selain kepada-Mu. Ya Allah, tumbuhkan tanaman kami, deraskan air susu ternak kami, turunkan pada kami air hujan karena berkah langit-Mu, dan tumbuhkan tanaman kami dari berkah bumi-Mu.
Ya Allah, angkat dari bahu kami kesusahan paceklik, kelaparan, ketandusan. Hilangkan dari kami bencana yang hanya dapat diatasi oleh-Mu. Ya Allah, sungguh kami memohon ampun kepada-Mu, karena Kau adalah maha pengampun. Maka turunkan pada kami hujan deras dari langit-Mu."
Itulah pengertian Sholat Istisqa atau sholat minta hujan, bacaan niat, tata cara, dan doa minta hujan itu sendiri.***