Network
BERITA DIY - Produsen mobil Volkswagen (VW) baru-baru ini dikritik oleh sejumlah pihak karena pengumumannya yang akan mengganti nama menjadi 'Voltswagen' untuk meluncurkan beberapa mobil listrik ternyata hanya April Mop.
Apa yang dilakukan perusahaan tersbeut sebenarnya adalah sebuah pelanggaran yang berisiko melanggar hukum sekuritas AS yang berpotensi menyesatkan investor. Hal itu tentu saja perusahaan bisa mendapatkan masalah serius.
Profesor Hukum Bisnis Alumni Myron C. Taylor di Cornell Law School berpendapat bahwa lelucon semacam itu tak seharusnya dilakukan oleh perusahaan global karena memiliki pertanggungjawaban yang tidak sama dengan orang biasa.
Baca Juga: Ayah dari Superman Bakal Ada di Film Thor: Love and Thunder, Kok Bisa?
Baca Juga: Pasca Dapat Izin OJK, Begini Cara Baru Cairkan Uang dari Snack Video Terbaru April 2021
Perubahan nama tersebut yang ternyata hanya sebagai cara perusahaan membuat lelucon di momen April Mop dapat memicu pengawasan dari Securities and Exchange Commission atau litigasi dari investor yang merasa disesatkan oleh lelucon tersebut.
Perubahan nama tersebut dapat mengacu pada tuduhan membuat pernyataan palsu atau menyesatkan. Dalam Undang-Undang Bursa Efek sendiri disebutkan bahwa perusahaan dilarang membuat pernyataan palsu atau menyesatkan untuk investor.
Tak kalah menariknya adalah sikap dari Whitehead yang juga menyindir Volkswagen terkait strategi bisnisnya yang dapat membuat investor merasa tidak nyaman. Apa lagi jika hal tersebut juga dikait-kaitkan dengan kasus lama, yakni skandal emisi diesel 2015 yang seolah dicoba dilupakan oleh perusahaan tersebut.
Baca Juga: Berikan Instruksi Pencegahan Kebakaran, Ferdinand Hutahaean Sebut Anies Baswedan Mirip Anak TK
