Polisi Ungkap Isi Surat Wasiat Pelaku Bom Bunuh Diri di Makassar: Titip Pesan untuk Orang Tua

- 31 Maret 2021, 18:00 WIB
Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo.
Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo. /Foto: polri.go.id/Divisi Humas/

BERITA DIY - Pihak kepolisian mengungkapkan isi surat wasiat pelaku bom bunuh diri di Makassar.

Teror bom kembali terjadi di Indonesia. Minggu, 28 Maret 2021 Gereja Katedral Makassar menjadi target dari bom bunuh diri.

Pihak Kapolri menyatakan tersangka yang melakukan bom bunuh diri tersebut berinisial L menitipkan surat wasiat untuk diberikan kepada orang tuanya.

Baca Juga: Dewan Pers Kutuk Kekerasan ke Jurnalis dan Desak Polisi Usut Kasus Penganiayaan terhadap Wartawan di Surabaya

Baca Juga: Daniel Ungkap Hubungan Elsa dan Roy, Semua Jadi Tahu Elsa Pernah Hamil Anak Roy? Bocoran Ikatan Cinta

Sebelum pelaku melakukan aksinya dia sempat menitipkan surat wasiat yang berisikan pesan bahwa dirinya sudah siap jika nanti akan mati sahid.

“Saudara L sempat meninggalkan surat wasiat kepada orang tuanya, yang isinya berpamitan dan mengatakan siap untuk mati sahid,” kata Kapolri Jenderal Listyo Prabowo, dikutip BERITA DIY dari Antara.

Diketahui kedua pelaku tersebut berinisial L dan YSF, keduanya merupakan pasangan suami istri yang baru menikah 6 bulan lalu.

Baca Juga: Terkuak! Danil Bongkar Kebusukan Elsa, Rendy Susun Strategi Penangkapan? Bocoran Ikatan Cinta Malam Ini

Baca Juga: Spesifikasi Mi Mix Fold, HP Xiaomi yang Bisa Dilipat: Ternyata Segini Harganya

Pernikahan keduanya yaitu pada bulan Januari 2021 dibantu Rizaldi yang telah berhasil ditangkap.

Rizaldi menjadi bagian dari kelompok militant Jamaah Ansharut Daulah (JAD) sebelumnya juga pernah melakukan pengeboman. Pengeboman tersebut berlokasi di Jolo, Filipina pada tahun 2018 lalu.

Informasi lebih lanjut, Kapolri menyatakan dari pihak densus 88 menangkap empat pelaku di Makassar.

“Perkembangan dari peristiwa kejadian bom kemarin, maka sampai dengan hari ini, kita mengamankan empat orang yakni AS, SAS, MR, dan AA,” jelasnya.

Barang bukti yaitu lima bom jenis bom sumbu yang bisa langsung dipakai ditemukan Densus 88 sebagai barang bukti.

Listyo menerangkan ditemukan juga barang bukti bahan peledak yang sudah jadi 1,5 kilogram.

“Kemudiam ditemukan bahan peledak yang sudah jadi jenis TATP dengan jumlah 1,5 kilogram,” ujarnya.

Menurut keterangan Polda di Makassar total jumlah korban pengeboman di Gereja Katedral itu sekitar 20 orang.

Hingga berita ini ditayangkan pihak kepolisian masih terus melakukan pengembangan lebih lanjut.

“Dengan demikian, sampai dengan hari ini baik dari Makassar, Jakarta dan Bima, kita terus lakukan pengembangan lebih lanjut,” pungkasnya.***

Editor: Muhammad Suria

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah