Namun, kesetiaan yang membawa langkah kakinya dari rumahnya di Ngantang menuju kawasan Kayutangan. Ia masih percaya suatu saat nanti kekasihnya akan tiba. Padahal jarak rumahnya ke lokasi mencapai 44 km.
Baca Juga: Diangkat Isu Kudeta, Elektabilitas Moeldoko Salip Puan dan Mulai Ancam AHY hingga Giring Nidji
Awal tahun 2017 menjadi akhir dari penantian Kakek Arifin. Usai ditemukan terkulai lemas di trotoar dengan kelopak mata lebam karena terbentur sesuatu, ia dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar.
Namun, kondisinya yang parah membuat nyawanya tak tertolong. Kabarnya, si kakek menjadi korban tabrak lari orang yang tak mau bertanggung jawab.
Baca Juga: Diduga untuk Dongkrak Pamor, Isu Kudeta AHY Sukses Lejitkan Elektabilitas Partai Demokrat
Kesetiaan Kakek Arifin akan selalu dikenang oleh orang-orang yang mengenalnya, baik yang pernah bertemu langsung dengannya maupun hanya sekadar trenyuh mendengarnya.
“Harapannya kisah itu tak hanya diketahui publik, melainkan juga menginspirasi semua orang, bahwa cinta sejati itu ada,” pungkas Muhammad Nur Yusron.***