Sejarah Angpau dan Makna Tradisi Pemberian Angpao saat Perayaan Imlek

- 12 Februari 2021, 03:30 WIB
Mengenal Sejarah Angpau dan Makna Tradisi Pemberian Angpau saat Perayaan Imlek
Mengenal Sejarah Angpau dan Makna Tradisi Pemberian Angpau saat Perayaan Imlek /Pexels/RODNAE Productions

BERITA DIY – Tahun Baru Imlek 2021 tidak jauh dari kata Angpau, setiap hari tahun baru Imlek masyarakat Tionghoa pasti memberikan angpao kepada anak-anak atau orang yang sudah tua.

Angpau adalah bingkisan dalam amplop merah yang berisikan sejumlah uang sebagai hadiah menyambut tahun baru Imlek atau perayaan lainnya.

Menurut KBBI, angpau adalah uang yang diberikan kepada anak-anak kecil, orang yang belum menikah, atau orang tua (oleh anak-anak yang telah menikah) pada hari raya Imlek, biasanya dibungkus kertas merah, diberikan dengan harapan bahwa penerima angpao akan mendapatkan keberuntungan dan bernasib baik sepanjang tahun baru.

Baca Juga: Novel Baswedan Dilaporkan ke Polisi karena Cuitan Soal Meninggalnya Ustadz Maher

Angpau melambangkan kegembiraan dan semangat yang akan membawa nasib baik. Warna merah angpau melambangkan ungkapan semoga beruntung dan mengusir energi negatif.

Oleh sebab itu, angpau tidak diberikan sebagai ungkapan berbelasungkawa karena akan dianggap si pemberi bersukacita atas musibah yang terjadi di keluarga tersebut.

Jumlah uang yang ada di dalam angpau bervariasi. Menurut kebudayaan China untuk perhelatan yang bersifat suka cita jumlah uang dalam angka genap, sedangkan jumlah uang itu angka ganjil menandakan untuk kematian.

Baca Juga: Bikin Nangis! Aldebaran Pikul Beban Berat, Netizen Ungkapkan Hal Ini ke Andin

Sejarah angpau berasal pada masa Dinasti Qin di China, saat itu banyak orang tua yang biasa mengikat uang koin dengan benang merah. Uang itu disebut yāsuì qián yang artinya uang pengusir roh jahat.

Uang tersebut dipercaya dapat melindungi orang orang dari penyakit dan kematian. Namun semenjak negara China menemukan metode printing, yāsuì qián kemudian diganti dengan amplop merah.

Sedangkan dalam cerita populernya, ada iblis yang bernama Sui datang pada malam tahun baru. Iblis itu datang untuk menepuk kepala anak-anak saat mereka tertidur.

Baca Juga: Pajak Mobil PPnBM Dihapus Bulan Depan, Segini Harga Mobil Terbaru! Bisa Terpangkas Separuhnya

Sentuhan dari iblis itu membuat anak-anak yang dia sentuh menjadi tercemar. Untuk melindungi agar anak-anak tersebut tidak tercemar oleh iblis Sui, orang tua banyak yang menjaga anaknya sepanjang malam.

Sepasang suami istri memberikan koin untuk mainan anaknya. Ketika anak tersebut tertidur, mereka meletakkan koin di sebelah bantal.

Saat tengah malam ibils Sui itu datang, saat ingin meraih si anak tersebut ibils Sui ketakutan karena melihat ada koin yang berkilau dalam kegelapan.

Baca Juga: Wika Salim Tertangkap Kamera CCTV Saat Mengendarai Motor Gede di Bandung, Begini Penampilannya

Keesokan harinya pasangan tersebut membungkus kois dengan kertas merah untuk diperlihatkan kepada tetangganya. Mereka mengatakan juka koin tersebut bisa mengusir iblis Sui.

Tradisi memberi angpau di Indonesia merupakan tradisi yang tidak bisa lepas dari perayaan tahun baru Imlek.

Tradisi ini sangat dinanti di hari tahun baru Imlek, karena merupakan momen pemberian angpau oleh mereka yang sudah menikah atau yang sudah bekerja kepada kerabat yang belum menikah maupun yang belum bekerja.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta Episode 161: Aldebaran Harus Lakukan Ini agar Dimaafkan oleh Andin?

Selain Tradisi memberi angpau yang menjadi ikonik saat tahun baru Imlek, kue keranjang dan jeruk mandarin juga menjadi ikonik tahun tersebut di Indonesia.***

Editor: Muhammad Suria


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x