Apa Itu Gas SO2 dari Erupsi Gunung Ruang? Apakah Berbahaya?

24 April 2024, 14:01 WIB
Gunung Ruang/ Info apa itu gas SO2 dari erupsi Gunung Ruang dan apakah berbahaya bagi kesehatan. /ANTARA/HO-Basarnas

BERITA DIY - Simak informasi apa itu gas SO2 dari erupsi Gunung Ruang dan apakah berbahaya bagi kesehatan.

Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara mengalami erupsi pada Selasa, 16 April 2024.

Akibat erupsi yang terjadi, gas vulkanik SO2 dihasilkan oleh Gunung Ruang.

Masyarakat pun mencari tahu dan penasaran apa itu gas SO2 dan apakah berbahaya jika menghirupnya bagi kesehatan. Selain itu, isu yang beredar juga menyebut bahwa SO2 berbahaya bagi tumbuhan.

Baca Juga: Gunung Ruang Ada di Mana? Kronologi Erupsi yang Sebabkan Ratusan Warga Dievakuasi

Apa Itu Gas SO2?

Mengutip dari laman BMKG, gas SO2 adalah jenis gas oksida sulfur (SOx) yang terbentuk saat pembakaran bahan bakar fosil mengandung sulfur, misalnya batu bara dan minyak mentah.

Gas ini memiliki sifat mudah larut dalam air dan umumnya tidak berwarna.

Gas belerang dioksida dalam konsentrasi di atas 2 ppm berbau tajam. Gas SO2 ini dapat menyebabkan iritasi hidung, saluran tenggorokan, saluran pernafasan; serta dapat mengiritasi mata dan selaput lendir mata.

Lantas, bagaimana dengan gas SO2 dari erupsi Gunung Ruang?

Baca Juga: Jawaban Eksplorasi Ruang Kolaborasi Modul 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak - Calon Guru Penggerak CGP 2024

Penyelidik Bumi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM, Sofyan Primulyana mengungkapkan bahwa gunung api yang baru saja erupsi mengeluarkan gas vulkanik, salah satunya adalah SO2.

Sofyan menambahkan bahwa kandungan gas SO2 yaang dikeluarkan oleh setiap erupsi gunung api memiliki konsentrasi yang berbeda-beda

Adanya gas SO2 juga bisa menyebabkan kandungan hujan yang lebih asam. Namun, gumpalan SO2 yang menyebar ke atmosfer makin berkurang, selaras dengan penurunan aktivitas vulkanik secara kegempaan maupun visual.

Baca Juga: 100 Perempuan Indonesia Rayakan Hari Kartini dengan Berkebaya di Puncak Gunung Kembang Bersama EIGER Adventure

Sofyan mengatakan, konsentrasi gas SO2 berkurang saat aktivitas magma di bawah permukaan gunung ruang menurun.

"Maka diharapkan aktivitas magma di bawah permukaan Gunung Ruang semakin menurun, sehingga degassing gas-gas vulkanik dari magma juga semakin berkurang, termasuk berkurangnya konsentrasi gas belerang dioksida," kata Sofyan pada Antara.

"Sejauh ini efek SO2 terhadap penduduk bahkan yang berada di sekitar Gunung Ruang nampaknya belum ada, karena hingga saat ini belum ada keluhan dari warga setempat (Tagulandang) yang berhubungan dengan pengaruh paparan gas SO2," sambungnya.***

Editor: Muhammad Suria

Tags

Terkini

Terpopuler